Pages

Friday, March 7, 2014

Penanganan Demam Pada Anak II

Penanganan Demam Pada Anak II


Melanjutkan tulisan sebelumnya dengan judul Penanganan Demam Pada Anak I, dimana disana menjelaskan pada penanganan deteksi awal gejala demam. Mudah - mudahan bisa dimengerti yang dimaksud gejala demam dengan demam sebagai gejala penyakit, keduanya berbeda dilihat prosesnya walaupun ujung - ujung tetap penyakit sebagai penyebabnya, penyakit itu sendiri akibat proses kerja metabolisme yang tidak berjalan lancar sebagaimana mestinya, karena ada ruang kosong.




Pada cuaca normal ini yang disebut masuk angin, namun pada cuaca yang tidak setabil, musim penghujan, akan mendorong tumbuhnya mikro organisme di dalam tubuh maupun di udara oleh dorongan tubuh yang memompa suhu tubuh (eksoterm) agar seimbang dengan suhu ruangan yang dingin. Pencegahan keduanya sama, jangan lupa minum, apalagi pas tubuh meminta untuk di isi makanan (waktu makan), tidak sempat atau lewat jadwal makan.


Membiasakan makan sesuai jadwal makan anak pada anak itu lebih baik. Hal lain yang diluar kemampuan kita untuk memantau anak, maka deteksi awal pada tulisan kemaren mudah - mudahan bisa membantu, agar dapat dicegah dampak buruk pada anak. Namun tidak jarang dan yang sering terjadi anak sudah dalam kondisi demam, ini hal yang biasa terjadi dan tidak perlu untuk dikhawatirkan. Kita masih bisa untuk memberikan pertolongan pertama.


Untuk memberikan pertolongan pertama pada kondisi demam, berikan paracetamol, tentunya dengan rasa sirup agar si anak mau untuk meminumnya. Banyak merk obat paracetamol, merk itu berbeda karena beda produksinya, kandungannya intinya tetap sama, yaitu paracetamol.


Silahkan saja untuk memilih dari masing - masing pilihan merk dagang, karena khasiatnya sama. Setelah diberikan obat, diusahakan untuk tidak membiasakan mengkompres dahi atau kepala anak dengan kain dingin, juga tidak membiasakan memberikan kapas basah alkohol ke ketiak anak. Biarkan si anak berbaring tidur atau tidur- tiduran dengan kedua kaki menggunakan kaos kaki. Jika diselimuti, cukup sebatas kaki hingga perutnya.


Pada kondisi ini mau tidak mau orang tua harus ekstra mengawasi anak. Karena setelah pemberian paracetamol, paracetamol didalam tubuh sedang bekerja. interval waktunya 1 sd 1,5 jam. Maka sebanyak itulah orang tua harus siap mengawasi anak. Tak jarang yang terjadi malah sebaliknya, setelah memberikan obat penurun panas si anak ditinggalkan sendirian, memang butuh kesabaran ektra untuk bisa memantau anak, apalagi tidfak jarang ditengah sedang mengawasi ada saja gangguannya.




Nah jika ingin sama - sama nyaman, lebih baik dibaringkan di ruang TV, dengan begitu orang tua bisa lebih nyaman menjaga anak sambil menonton TV, kecuali di kamar anak sudah ada TV. Namun tak jarang juga malah keasyikan menonton TV, lupa sama kondisi anak. Ini yang diusahakan untuk dihindari.


Setelah mencapai waktu tertentu antara 1 - 1,5 jam raba bagian punggung anak dan ada anak, jika keluar sedikit keringat, jangan dibiarkan tidur atau tidur - tiduran berbaring, segera angkat pada posisi duduk, tapi jangan pada posisi 90 derajat, karena kondisi anak pada saat itu sangat lemah, jadi tidur sambil duduk dipangkuan orang tua itu lebih baik Pada kondisi tersebut suhu naik menuju susu optimum, sehingga dengan posisi duduk mengurangi suhu tinggi menuju ke pusat saraf yaitu otak.


Dan ada waktu sebelum keluar keringat untuk menyiapkan segelas teh panas manis. Sekali lagi jangan membuat teh panas yang dicampur dengan air dingin atau menyeduhnya dengan air panas pada dispenser. Rebus air hingga mendidih ( 100 derajat celcius ) tuangkan kedalam gelas yang sudah bersisi teh celup atau teh biasa. Lebih bagus lagi tehnya direbus sekalian.


Kandungan ini sangat membantu untuk merelaksasi saraf, terutama fenol dan kaffein yang ada didalamnya, dan membantu menambuh daya tahan tubuh pada kandungan lainnya, tenin (L- theanin an amino acid/n-ethyl amide ),selain sebagai anti oksidan, polifenol.


Semua jenis teh pasti mengandung itu, jadi boleh teh apa saja, jangan terkecoh oleh serangan promo para penjaja jenis teh. Jika teh ini tidak direbus dengan panas 100 derajat celcius, durasi 5 menit setelah mendidih, maka kandungan itu tidak larut kedalam air seduhan, yang larut pada suhu rendah cuma kaffein, itu pun tidak sempurna larut, jadi tidak ada khasiatnya apa - apa pada si anak, sebaliknya membuat perutnya terasa kembung.


Jadi kembali teh manis panas hasil rebusan ini berguna buat anak, dimana rasa manis dari gula bukan sekedar sebagai pemanis untuk mengurangi rasa sepet pada teh, tapi untuk memberikan tambahan stamina pada anak dari kandungan glukosa didalamnya. Begitu kenapa penting untuk memberikan air teh panas. Tidak disarankan pada kondisi seperti ini diberikan susu, kecuali ASI jika anak masih menyusui.



Ketika seluruh badannya antara dada, punggung, leher dan kepalanya keluar banyak keringat, segera buka baju dan kaos dalamnya. dilap pakai handuk berikan bedak kemudian kenakan lagi pakaian yang baru, bukan yang basah oleh keringat tadi. Pada kondisi ini anak sudah melewati masa kritis (Suhu Optimum), anak akan kelihatan agak segar tidak seperti sebelumnya lesu dan menggigil.


Namun jangan dibiarkan begitu saja, segara berikan air teh tadi, bisa menggunakan sendok sambil ditiup atau langsung diminum dalam kondisi hangat, jangan memberikan air tehnya dalam keadaan sudah dingin. Karena ini masalah endo dan eksoterm pada tubuh. Tidak perlu dibahas apa itu endoterm dan exoterm, supaya tidak panjang pembahasannya.



Pada anak dalam kondisi ini bisa ditawarkan / diberikan makanan, karena dalam kondisi ini anak selera makannya muncul dan pasti mau kalau ditawari makan. bubur atau biskuit bisa diberikan. Kalau sudah tahapan ini, orang tua boleh lega, anak bisa bisa ditidurkan kembali dengan tidak perlu untuk dilakukan pengawasan ekstra.Dan jika esok harinya kondisi masih lemah, segera bawa ke dokter.


Mudah - mudahan bermanfaat.