Rubella adalah penyakit yang disebarkan oleh virus, dikenal pertama kali di eropa, mereka menyebutnya campak german. Rubella kembali marak sekitar bulan april - juni 2017, terjadi kematian di Italia dan Turki. Wabah rubella juga pernah terjadi pada tahun 2015 - 2016 muncul wabah serupa di Inggris. Dan epidemi serupa juga pernah terjadi yang mengakibatkan jutaan orang meninggal di amerika serikat sekitar pertengahan tahun 1964 - 1965. Juga ditahun 1980an di Austrlia, papua , german dan Belanda.
Sejak munculnya kembali epidemi rubella, WHO merekomendasikan dilakukan vaksin rubella. Ini tentu juga berimbas ke Indonesia. Imunisasi MR (Mumps And Rubella, untuk mencegah gondok dan tampak) diganti dengan MMR (Measles , Mumps , and Rubella, campak, gondok dan rubella).
Virus campak german ini sangat mematikan, penyebarannya pun sangat cepat, disebarkan tidak cuma dari air liur, virus ini juga menyebar melalui udara yang lembab pada jarak yang dekat dengan orang sedang terjangkit rubella. Pagi disebarkan siangnya yang muncul demam sebagai gejala awal, jika kita tidak dalam kondisi fit.
Vaksinasi Rubella sangat dibutuhkan, yang disayangkan sosialisasi yang gencar digalakkan tidak diiringi dengan edukasi pada masyarakat. Kalau pun ada, hanyalah penjelasan umum tentang vaksinasi MMR melalui media berita. Itu pun tidak memberikan banyak manfaat, karena penjelasannya terlalu ilmiah, tidak masuk dalam koridor pemahaman masyarakat. Atau memang yang menerangkan pun tidak mengerti dengan apa yang diterangkannya seperti yang terbit di republika online.
Vaksinasi rubella yang beredar di Indonesia berasal dari India yang bekerjasama dalam produksinya dengan Belanda. Di Inggris jenis vaksin ini ada dua, yaitu MMR VaxPro salah satu bahan dasarnya gelatin babi, sedangkan MMR Priorix tidak mengandung gelatin babi.
Secara umum vaksin itu mengandung bahan dasar mengandung unsur neomisin, antibiotik yang digunakan dalam untuk menghentikan bakteri tumbuh dan mengkontaminasi vaksin. Anak yang di vaksin MMR harus diketahui riwayatnya, karena vaksin punya efek samping. Tidak semua anak bisa diberi vaksinasi MMR.
Vaksinasi MMR tidak dianjurkan pada anak:
- Anak yang menjalani terapi imunosupresif, immunosuppressive drug therapy.
- Anak yang menderita anemia dan penyakit sumsum tulang belakang
- Anak yang sedang terserang Flu
Anak yang sehat dapat diberi vaksin rubella. Dan pada anak yang sehat dan alergi pada telur bisa diberikan vaksin rubella, karena protein telur tidak menumbuhkan vaksin rubella. Dan salah satu uji coba pembuatan vaksin biasanya dilakukan pada sel embrio telur.
Demikian penjelasan singkat tentang vaksin rubella dan vaksinasi rubella. Tak kenal maka tak sayang, karena kenal jadi tidak takut lagi.
Berikut data file msds MMR, silahkan di download dibawah ini;
MSDS_MERCK_M_M_R_II_SDV.pdf
Ada baiknya dicek kesehatan ke puskesmas sebelum diberi vaksinasi MMR.
Semoga bermanfaat.