Cara Melatih Kecerdasan Anak Khusus Anak di Bawah Lima Tahun
Kecerdasan anak khususnya anak yang masih di bawah lima tahun atau balita adalah masa dimana otak mereka masih tajam merespon yang ia lihat, dengar dan rasakan lingkungan sekitarnya.
Karenanya otak anak harus dilatih, agar bisa memaksimalkan kerja otak terhadap rangsangan, menyimpan memori, kemampuan menggerakkan fisik ( memegang, memanjat, turun dan loncat) dan lain sebagainnya. Ini dapat diimbangi dengan asupan gizi yang cukup.
Gizi yang dibutuhkan anak tidaklah selalu mahal, semua tersedia dilingkungan kita, tidak melulu yang ada di pasar modern, di pasar tradisional juga tersedia, makanan 4 sehat lima sempurna. Tentang jenis makanan banyak link yang mengupas ini, atau bisa ditanya ke pos yandu, puskesmas, berapa protein, lemak, karbo , mineral dan vitamin yang dibutuhkan anak.
Makanan itu penunjang untuk pertumbuhan anak, sedangkan kognitif, apektif dan phsycomotor ini harus dilatih untuk membentuk karakter anak dan mengoptimalkan kecerdasan anak. Tanpa dilatih apalagi asupan gizinya kurang ini akan membuat anak saat memasuki usia sekolah sulit untuk menangkap pelajaran.
Sebaliknya gizi cukup pun tanpa dilatih malah akan terjadi ketidakseimbangan pertumbahan dan perkembanganya, bahkan bisa menyebabkan obesitas. Tentu hal ini tidak diharapkan pada perkembangan buah hati kita.
Yang terbaik adalah melatih anak sejak dini, anak tidak selalu dijadikan objek hiburan orang dewasa. Melatih dengan benar membantu perkembangan kognitif, apektif dan phsycomotor anak, bila kita mengharapkan anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan mandiri.
Dan seiring dengan pesatnya pertumbuhan manusia, membuat hampir tidak ada lagi lahan untuk bermain anak, lahan yang sifatnya alami, semua lahan sudah diplester beton dan perumahan. Sedangkan orang tua harus berjuang mencukupi kebutuhan hidupnya dan hampir semua melakukan hal yang sama, kedua orang tuanya bekerja, sehingga cuma punya sedikit waktu untuk membagi waktunya dengan anak.
Kemudian lahirlah pendidikan play group atau paud yang kian menjamur . Paud ini adalah sebagai jawaban atau respon manusia terhadap tantangan yang ada. Paud ini sangat membantu untuk melatih perkembangan anak.
Jadi paud ini penting bagi anak di masa sekarang, orang tua mestinya tidak ragu lagi untuk memasukannya ke paud. Tidak seperti dulu TK hanya kalangan tertentu saja yang masuk ke TK, namun sekarang orang sadar akan pentingnya TK, sekalipun masih banyak yang masuk TK karena keterpaksaan oleh karena persyaratan kemampuan masuk SD itu merupakan hasil pendidikan di TK. Seperti TK begitu pula PAUD, tidak kalah pentingnya bagi anak.
Selain PAUD, pendidikan non formal lainnya yang tidak kalah pentingnya bagi anak adalah pendidikan rohani, bagi umat muslim, diajarkan mengaji. Jadi buatlah anak punya kesibukan dan jangan sampai kesibukan itu membuat anak tidak nyaman atau stress, maka buatlah kesibukan itu seperti bermain.
Pada kesempatan kali ini akan berbagi beberapa cara membangun kecerdasan pada anak:
- Bermain bebas dalam pengawasan.
- Bermain dengan peralatan dalam pengawasan
- Bermain dengan permainan menyusun dan membongkar
- Bermain menghapal dengan bernyanyi.
- Bermain melatih ketangkasan.
- Menggambar
Keenam poin ini kita bahas satu persatu.
-
Bermain bebas dalam pengawasan
Bermain dalam pengawasan, ini adalah dimana anak bebas bermain melakukan apa saja, selama 10 menit...
- Bermain dengan peralatan dalam pengawasan
Permainan yang lebih spesifik, mengenalkan peralatan dalam bentuk mainan yang terbuat dari bagah yang tidak membahayakan dirinya. Disini lebih melatih fungsi alat, kecepatan reaksi dan kemampuan otak besarnya.
- Bermain dengan permainan menyusun dan membongkar
Ini untuk melatih nalar dan imajinasi.
- Bermain menghapal dengan bernyanyi
Dulu ada dalam madrasah namanya imla, yaitu tampil ke depan untuk melatih hapalan. Melatih kemampuan daya ingat di otak kecil dan sekaligus membangun keberanian dan kelancaran bicara.
- Bermain melatih ketangkasan.
Ini untuk melatih gerak refleknya terhadap lingkungan.
- Menggambar
Ini untuk membangun kekuatan exacta, dalam excata bukan hanya melatih kemampuan berhitung, lebih dari itu yang paling utama adalah kekuatan imajinasinya. Coba lihat sering kita lihat contoh soal matematika tidak kongruen ukuran pada gambar dengan masing - masing keterangan soal gambar tersebut, itu karena si pembuat soal minim imajinasi.
Dalam exacta dibutuhkan bentuk gambar yang kongruen dengan uraian soal. Karena seseorang yang memiliki kekuatan imajinasi tinggi, ia sudah dapat memperkirakan jawaban dari soal gambar tersebut sebelum menuangkannya kedalam rumusan baku.
Jadi dari keenam itu, maka poin terakhir ini yang paling penting dibangun pada anak sejak dini.
Semoga bermanfaat.