Kokain hidroklorida adalah bubuk yang digunakan dalam penyalahgunaan narkoba atau sebagai anestesi lokal.
Penyalahgunaan kokain hidroklorida dapat mengakibatkan efek samping dan risiko yang merugikan
Kokain adalah stimulan yang sangat adiktif yang secara langsung memengaruhi otak. Kokain telah diberi label obat tahun 1980-an dan 90-an, karena popularitas dan penggunaannya yang luas selama periode ini.
Namun, kokain bukanlah obat baru. Faktanya, ini adalah salah satu obat tertua yang diketahui. Bahan kimia murni, kokain hidroklorida, telah menjadi zat yang disalahgunakan selama lebih dari 100 tahun, dan daun koka, sumber kokain, telah tertelan selama ribuan tahun.
Kokain dapat diproses untuk menghasilkan tiga bentuk obat yang berbeda: kokain hidroklorida, kokain freebase, dan kokain crack.
Apa itu Kokain Hidroklorida?
Kokain hidroklorida adalah bubuk putih halus dengan rasa pahit dan mati rasa.
Ini sering dijual sebagai zat ilegal dalam bentuk bubuk, atau kadang-kadang digunakan untuk penggunaan terapeutik di Amerika Serikat untuk penggunaan anestesi topikal.
Obat perangsang ini diserap melalui semua metode pemberian kokain. Dalam bentuk kokain hidrokloridanya, ia dapat dihirup oleh hidung (snorted) dengan tekanan tinggi.
Dalam bentuk "dasar" lainnya, kokain dibeli sebagai kokain freebase atau crack. Bentuk kokain ini sering dihisap karena efek stimulasi dan euforianya.
Bagaimana Kokain Hidroklorida Dibuat?
Kokain, alkaloid alami, berasal dari daun koka tanaman koka, yang berasal dari negara-negara di Amerika Selatan.
Tanaman koka, atau semak koka (Erythroxylum coca), adalah semak yang ditemukan di Peru, Kolombia, Hindia Barat, dan Indonesia. Bahkan sekarang dibuat dalam bentuk sintetis.
Proses Ekstraksi Bubuk Kokain
Kokain diproses dengan beberapa cara. Saat membuat kokain hidroklorida, atau bentuk bubuk obat, daun koka direndam dalam cairan alkali.
Asam sulfat diterapkan untuk mengekstrak kokain terlarut. Setelah mengekstraksi kokain, jeruk nipis ditambahkan untuk membentuk pasta.
Penggunaan Dan Penyalahgunaan Kokain Hidroklorida
Selama penggunaan farmakologis atau medis, obat ini diproduksi sebagai obat resep sebagai agen mati rasa untuk rongga mulut dan hidung.
Kokain bertindak dengan menghalangi pengambilan kembali neurotransmiter katekolamin di otak, seperti dopamin dan norepinefrin.
Kokain mencegah neurotransmitter ini diserap dan menyebabkan peningkatan konsentrasi dopamin, norepinefrin, dan serotonin di sinapsis otak.
Akibatnya, orang yang menyalahgunakan kokain mengalami serbuan efek positif dan energi dari obat tersebut, karena efek neurotransmiter ini diperkuat.
Efek Samping Kokain Hidroklorida
Sementara kokain hidroklorida kadang-kadang digunakan sebagai larutan topikal, lebih sering disalahgunakan secara rekreasional dalam bentuk bubuk atau kristal.
Ketika obat disalahgunakan, itu dapat menyebabkan beberapa efek samping yang berbahaya.
Efek Samping Umum Penggunaan Kokain
Sejumlah besar obat dapat menyebabkan efek samping SSP (sistem saraf pusat) berikut:
- kecemasan
- agitasi
- kegembiraan
- kebingungan
- getaran
- halusinasi
- kejang
- muntah
- kegagalan pernapasan
- peningkatan detak jantung (takikardia)
- peningkatan suhu tubuh
- vasokonstriksi
- hipertensi
Efek Samping Menembak Dan Mendengus Kokain
Efek samping yang disebabkan oleh penyuntikan kokain dapat meliputi:
- overdosis
- tetanus
- infeksi
- kerusakan vena
- peningkatan risiko tertular penyakit yang ditularkan melalui darah seperti hepatitis dan HIV/AIDS
Efek samping yang disebabkan oleh menghirup kokain ke hidung dapat meliputi:
- mimisan
- kerusakan pada selaput lendir
- infeksi sinus
- kolaps hidung
- indra penciuman yang berubah
- kelainan bentuk hidung
- sumbatan hidung
Overdosis kokain
Ketika seseorang menyalahgunakan obat dalam dosis besar, atau mengonsumsi obat dalam jumlah besar, hal itu dapat dengan cepat menyebabkan overdosis.
Kokain yang dijual secara ilegal seringkali mengandung aditif berbahaya, racun, dan obat stimulan lainnya, yang juga dapat menyebabkan efek berbahaya.
Beberapa gejala overdosis atau toksisitas kokain meliputi:
- mual dan muntah
- kecemasan yang ekstrim
- nyeri dada
- panik
- agitasi ekstrim dan paranoia
- psikosis
- halusinasi
- getaran
- ketidakteraturan pernapasan
- gagal ginjal
- kejang
- stroke
- serangan jantung (infark miokard)