Ahli mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta, Prof. Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M.Si. menegaskan fatal akibatnya jika hewan yang telah mati disembelih, apalagi dikonsumsi dagingnya, karena bisa menyebarkan penyakit antraks. Menurut pakar, hewan yang terinfeksi antraks harus dibakar hingga jadi abu.
Antraks pada hewan adalah penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia yang kontak dengan hewan terinfeksioleh bakteri Bacillus anthracis atau gram positif.
Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.
Penyakit Antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.
Bacillusanthracis sebagai penyebab penyakit Antraks,bersifat gram positif, berbentuk batang, tidak bergerak dan membentuk spora. Bentuk vegetatifnya dapat tumbuh subur di dalam tubuh dan segera menjadi spora apabila berada di luar tubuh ketika kontak dengan udara luar. Spora ini dengan cepat akan terus menyebar melalui air hujan.
Ternak dapat terinfeksi penyakit Antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora tersebut atau jika spora mengenai bagian tubuh yang luka. Ternak penderita dapat menulari ternak yang lain melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuhnya. Cairan ini kemudian mencemari tanah sekelilingnya dan dapat menjadi sumber untuk munculnya kembali wabah di masa berikutnya.
Gejala
Ada empat rute umum infeksi antraks, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda. Dalam kebanyakan kasus, gejala berkembang dalam waktu enam hari setelah terpapar bakteri. Namun, gejala antraks inhalasi mungkin membutuhkan waktu lebih dari enam minggu untuk muncul.
Spora bakteri B. Anthracis dilaporkan mampu bertahan sampai puluhan tahun di tanah dan hanya mati oleh pemanasan pada temperatur 1000C selama 20 menit atau pemanasan kering 1400C selama 30 menit.
Penyakit Antraks pada kambing paling banyak bersifat per akut atau akut. Pada kejadian per akut, kambing yang semula sehat mendadak jatuh, sesak nafas, gemetar, kejang lalu mati dalam waktu beberapa menit/jam akibat pendarahan di otak.
Pada kejadian akut, ditandai dengan demam yang tinggi (41,50C ), gelisah, depresi, sukar bernafas, detak jantung cepat tetapi lemah, selaput lendir mulut serta mata menjadi merah tua dan akhirnya mati.
Kadang–kadang juga terjadi diare berdarah dan air seninya berwarna merah atau berdarah. Pada bangkai hewan yang terkena anthrax sering terlihat adanya darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti mulut, telinga hidung, dan anus. Darah tidak membeku dan biasanya limpa membesar berwarna merah kehitaman.
Antraks kulit
Infeksi antraks yang berhubungan dengan kulit (kulit) memasuki tubuh Anda melalui kulit Anda, biasanya melalui luka atau luka lainnya. Ini adalah rute penyakit yang paling umum. Itu juga yang paling ringan. Dengan pengobatan yang tepat, antraks kulit jarang berakibat fatal. Tanda dan gejala meliputi:
- Benjolan yang timbul dan gatal menyerupai gigitan serangga yang dengan cepat berkembang menjadi luka yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam
- Pembengkakan di kelenjar getah bening yang sakit dan di dekatnya
- Terkadang, gejala mirip flu termasuk demam dan sakit kepala
Antraks kulit, tertular antraks saat spora menembus kulit Anda, biasanya melalui luka terbuka. Infeksi dimulai dengan benjolan yang menonjol, terkadang gatal, menyerupai gigitan serangga. Namun dalam satu atau dua hari, benjolan tersebut berkembang menjadi luka terbuka, biasanya tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
Antraks gastrointestinal
Infeksi antraks gastrointestinal terjadi akibat makan daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi. Ini dapat mempengaruhi saluran pencernaan Anda dari tenggorokan ke usus besar Anda.
Tanda dan gejala meliputi:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Kehilangan selera makan
- Demam
- Diare berdarah yang parah pada tahap akhir penyakit
- Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan
- Leher bengkak
Anthrax inhalasi*
Antraks inhalasi berkembang ketika Anda menghirup spora anthrax. Itu adalah bentuk penyakit yang paling mematikan, dan seringkali berakibat fatal, bahkan dengan pengobatan.
Tanda dan gejala awal meliputi:
- Gejala mirip flu selama beberapa jam atau hari, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan dan nyeri otot
- Ketidaknyamanan dada ringan
- Sesak napas
- Mual
- Batuk darah
- Menelan yang menyakitkan
- Demam tinggi
- Kesulitan bernapas
- Syok — kondisi medis akut yang melibatkan kolapsnya sistem peredaran darah
- Meningitis atau Radang selaput otak
Bangkai ternak yang dicurigai menderita Antraks tidak diajurkan untuk dibuka (bedah bangkai). Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan dengan mengambil darah dari telinga dan dibuat preparat ulas.
Hewan/spesimen Antraks yang telah busuk maupun yang telah dikeringkan bertahun-tahun dilaporkan masih mampu memberikan hasil yang positif pada uji Ascoli.
Teknologi pengendalian penyakit Antraks dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada ternak yang belum terinfeksi.
BALITVET telah berhasil membuat vaksin tersebut dan pernah memproduksinya tetapi saat ini, teknologi tersebut telah dialihkan ke PUSVETMA Surabaya.
PT. Vaksindo juga telah memproduksi vaksin sejenis. Ternak yang terjangkit Antraks dapat diobati dengan preparat antibiotika tetrasiklin atau penisillin dosis tinggi selama 5 hari berturut-turut, tetapi biasanya pengobatan pada keadaan hewan sekarat kurang efektif.
Footnote
*inhalasi atau inhalation, istilah lain dari inspuration yaitu proses atau tindakan menghirup udara, mengambil udara yang terkadang zat lain ke dalam paru-paru Anda.
CTES Elog Bimbel - Daftar bimbel UTBK SNBT