Thursday, February 20, 2014

Demam Mual Hindari Obat Penghilang Mual

Demam Mual Hindari Obat Penghilang Mual
Masih seputar demam, pencegahan dan pengobatannya. Kali ini demam yang diikuti mual dan muntah - muntah.. bagi yang sudah tahu duduknya dibelakang..tapi jangan ganggu...






Pada umumnya obat penurun panas adalah paracetamol, kerja paracetamol ini tidak langsung mengobati penyebab demam, tapi membantu tubuh untuk stimulir energi dengan meningkatkan kinerja peradaran darah dalam melakukan perlawanan terhadap suhu yang meningkat yang disebabkan oleh mikro organisme, berbeda dengan obat antibiotik, ia langsung pada sasarannya.






Namun tidak sedikit yang merasa alergi jika minum antibiotik, ini tentu ada sebabnya, bisa karena riawayat sakit sebelumnya sering minum obat antibiotik karena, bisa juga karena tidak tuntas minumnya. karena memang anti biotik harus diminum semua berdasarkan resep, sehingga tidak jarang sudah merasa sembuh minum obat antibiotiknya dihentikan.


Sebetulnya antibiotik bisa dihindari diganti dengan sering minum air putih ditambah vitamin c. Untuk penurun panas seperti paracetamol bisa dihentikan jika suhunya mulai stabil meski obatnya masih ada.


Pada kasus demam yang disertai dengan mual dan muntah, jangan menambahkan obat penghilang mual. Sebab kandungan dasar dari obat penghilang mual adalah unsur logam sebagai pembentuk senyawa basa. Satu segi obat penghilang mual dengan kandungan basa memang tepat untuk menghilangkan mual, karena mual itu karena kandungan asam berlebih didalam tubuh (lambung).


Namun kandungan logam ini berbahaya bagi demam yang disertai mual dan muntah, sebab kandungan logam ini adalah katalisator mempercepat suhu tubuh meningkat. Dengan minum obat penurun panas ditambah penghilang mual ini sangat berbahaya dengan kondisi fisik yang sangat lemah. Karena kerja paracetamol itu tidak langsung menurunkan panas, tapi terjadi proses reaksi yang mengeluarkan panas di dalam tubuh, pada titik optimum panas yaitu menjelang tubuh mengeluarkan keringat.







Pada kondisi seperti ini sangat berbahaya jika sebelumnya disertai juga dengan minum obat mual. Bisa merusak fungsi otak akibat peningkatan suhu yang sangat cepat oleh katalisator tadi ( obat penghilang mual), reaksinya akan menimbulkan otot kejang kejang dan mata naik keatas. Ini bisa salah diagnosa, karena akan mirip dengan orang yang terkena malaria.


Perlu diketahui bahwa demam yang disertai mual itu bukan disebabkan oleh kadar asam lambung yang meningkat tapi akibat dari pertumbuhan mikroorganisme penyebab demam, media pertumbuhan bakteri ini protein dalam suasana asam. Sehingga wajar, jika demam yang disebabkan pertumbuhan bakteri, muncul gejala mual kemudian muntah dan suhu tubuh tidak stabil.


Suhu tubuh tidak stabil ini bukan paracetamolnya yang tidak pas untuk menurunkan panas, sebab paracetamol efektif untuk menurunkan panas.


Terakhir biasakan ke dokter dan  kalau ke dokter bukan cuma menyampaikan keluhan sakit, tapi sudah minum obat apa saja, interval demam, frekwensi muntah sejak munculnya gejala demam, agar diagnosa dokter akurat sehingga pengobatan pun langsung ke sasaran, sehingga kemungkinan semakin buruk tidak terjadi.


semoga bermanfaat..


segitu saja dulu, berikutnya nanti bagaimana penanganan demam pada balita.