Friday, February 28, 2014

Penanganan Demam Pada Anak I

Penanganan Demam Pada Anak I

Penanganan demam pada anak sebetulnya sekarang tidak perlu repot lagi, banyak klinik dan puskesmas tersebar di mana - mana, bahkan ada pelayanan sampai 24 jam.  Segeralah bawa ke sana agar sejak dini bisa dicegah kemungkinan terburuk, kejang karena suhu tinggi akan berakibat fatal pada struktur anatomi anak menjadi lumpuh (polio).



Bagi yang punya anak balita, tidak perlu panik menghadapi anak demam, selama masih usia dibawah lima tahun adalah masa perkembangan tubuh membangun antibodi, baik yang dibangun dari rangsangan dalam maupun luar ( imunisasi ), jadi kalau anak sering demam tidak perlu dikhawatirkan karena itu baik untuk merangsang antibodi pada tubuhnya, kelak besar punya anti bodi terhadap bakteri yang bisa melumpuhkan kerja metabolisme. Banyak kasus tak tertolong bukan karena telat penanganan tapi karena panik menghadapi anak yang demam tinggi. Pada kesempatan ini, sedikit yang diketahui yang ingin berbagi bagi para pembaca yang budiman.


Sebelum ke penanganan demam pada anak, tidak kalah pentingnya adalah melakukan deteksi awal ketika anak akan demam. Sering kali yang terjadi tidak pada tahapan deteksi awal, tapi yang dilihat fisik si anak, ketika si anak keliatan lesu tidak riang, kemudian leher dan dahinya diraba, suhunya panas. Kalau ini yang dilakukan, ini bukan deteksi awal tapi sudah masuk ke fase kondisi demam, walaupun pada fase ini masih sangat bisa untuk diberikan pertolongan pertama pada anak. Lalu bagaimana mendeteksi awal gejala panas akan menyerang si anak?


Penting untuk diketahui, deteksi awal itu bukan dengan melihat kondisi anak yang sudah tidak lagi seperti biasanya kemudian memegang dahi dan lehernya, karena serangan mikroorganisme itu tidak langsung membuat si anak demam. Nah yang harus dilakukan adalah biasakan, selama ia masih usia balita, menjelang sore atau malam, raba telapak tangan si anak dengan telapak tangan bagian belakang, bisa juga telapak kakinya, cuma lebih peka pada telapak tangan anak.


Jika ketika diraba suhunya lebih rendah dari telapak tangan bagian belakang kita, itu tandanya si anak akan demam. Tapi jangan dipegang pada saat si anak baru mandi, apalagi anak baru mandi yang memegang belum mandi, pasti salah diagnosa. Kemudian raba hembusan napas dihidungnya, kalau suhunya lebih besar dari suhu telapak tangan bagian belakang kita berarti akan timbul demam. Jika sudah demikian, jangan menunggu anak samapai demam, segeralah melakukan pertolongan pertama, berikan obat penurun panas.



Dan kebanyakan anak sulit untuk makan kalau sudah panas menyerang, jadi deteksi awal sangat menolong anak, karena si anak belum panas masih bisa disuruh untuk makan. Tentunya yang diberikan makanan yang mengandung kandungan air dan serat tinggi, diusahakan jangan diberikan jeruk, bukan jeruk tidak punya khasiat bahkan jeruk pemasuk vitamin c dosis tinggi.


Tidak diberikan jeruk disini, agar tidak berdampak munculnya gejala mual pada anak. Juga jangan diberikan susu, kecuali ASI, ini hanya pada kondisi seperti ini. Jangan berikan makanan yang berminyak. nasi hangat dengan kecap atau bubur  dengan kecap dan minumnya air teh manis hangat. Pemberian nasi atau bubur selain murah juga sangat efektif dengan syarat, tidak diberikan tambahan lainnya, seperti daging, telur atau yang lainnya. sementara itu saja. Dan perlakuan ini tidak disarankan pada anak usia dibawah 2 tahun. Untuk anak dibawah dua tahun, cukup diberikan air teh hangat.


Air teh manis hangat sangat membantu, air teh yang dberikan jangan air teh panas yang dicampur air dingin. Sering ini yang dilakukan karena ingin cepat melakukan penanganan. Air teh yang diberikan air teh panas, diberikan pada anak sambil ditiup agar saat diminum hangat tapi tidak dingin. jika si anak ngantuk ingin cepat tidur, diusahakan untuk tetap bisa menghabiskan secangkir teh panas ( 250ml ), caranya dengan merebahkan anak pada tubuh kita dengan posisi duduk.


Jangan memberikan anak minum sambil tidur. Kalau sudah selesai menghabiskan secangkir teh dan biarkan pada posisi itu sampai 15 - 20 menit atau samapi anak tersedak, silahkan untuk direbahkan di tempat tidur. Dengan begitu kita pun bisa tidur dengan tenang, tidak dikagetkan tengah  malam tiba - tiba anak rewel, mengerang karena demam.


Selanjutnya berikan minyak penghangat badan di sekujur, di telapak kaki, dada, perut dan pungggung, setelah itu pasang kaos kaki. Untuk minyak penghangat badan, bisa juga dengan cara tradisional, cara ini sangat akrab dikenal di masyarakat dan efektif, yaitu minyak sayur dicampur bawang merah yang dipotong - potong atau digerus, bisa juga ditambahkan sedikit buah asam dapur, tidak juga tidak apa, bawang dan minyak sudah cukup. Demikian penanganan atau pemberian pertolongan pertama pada deteksi awal gejala demam.


Pemberian pertolongan pertama diatas tidak sepenuhnya menyembuhkan, karena gejala panas itu gejala dari berbagai sumber penyakit yang belum terdeteksi. Namun ini sangat menolong pada si anak juga pada orang tua.



Untuk penangangan demamnya, nanti kita sambung pada judul baru, Penanganan Demam Pada Anak II. Pembahasannya dibagi dua bukan bermaksud merangsang rasa penasaran. karena ternyata menuangkan tulisan cukup bikin pegel juga, pengaruh usia barangkali..hehe.


Sementara sampai disini dulu, semoga banyak manfaatnya.

Thursday, February 20, 2014

Demam Mual Hindari Obat Penghilang Mual

Demam Mual Hindari Obat Penghilang Mual
Masih seputar demam, pencegahan dan pengobatannya. Kali ini demam yang diikuti mual dan muntah - muntah.. bagi yang sudah tahu duduknya dibelakang..tapi jangan ganggu...






Pada umumnya obat penurun panas adalah paracetamol, kerja paracetamol ini tidak langsung mengobati penyebab demam, tapi membantu tubuh untuk stimulir energi dengan meningkatkan kinerja peradaran darah dalam melakukan perlawanan terhadap suhu yang meningkat yang disebabkan oleh mikro organisme, berbeda dengan obat antibiotik, ia langsung pada sasarannya.






Namun tidak sedikit yang merasa alergi jika minum antibiotik, ini tentu ada sebabnya, bisa karena riawayat sakit sebelumnya sering minum obat antibiotik karena, bisa juga karena tidak tuntas minumnya. karena memang anti biotik harus diminum semua berdasarkan resep, sehingga tidak jarang sudah merasa sembuh minum obat antibiotiknya dihentikan.


Sebetulnya antibiotik bisa dihindari diganti dengan sering minum air putih ditambah vitamin c. Untuk penurun panas seperti paracetamol bisa dihentikan jika suhunya mulai stabil meski obatnya masih ada.


Pada kasus demam yang disertai dengan mual dan muntah, jangan menambahkan obat penghilang mual. Sebab kandungan dasar dari obat penghilang mual adalah unsur logam sebagai pembentuk senyawa basa. Satu segi obat penghilang mual dengan kandungan basa memang tepat untuk menghilangkan mual, karena mual itu karena kandungan asam berlebih didalam tubuh (lambung).


Namun kandungan logam ini berbahaya bagi demam yang disertai mual dan muntah, sebab kandungan logam ini adalah katalisator mempercepat suhu tubuh meningkat. Dengan minum obat penurun panas ditambah penghilang mual ini sangat berbahaya dengan kondisi fisik yang sangat lemah. Karena kerja paracetamol itu tidak langsung menurunkan panas, tapi terjadi proses reaksi yang mengeluarkan panas di dalam tubuh, pada titik optimum panas yaitu menjelang tubuh mengeluarkan keringat.







Pada kondisi seperti ini sangat berbahaya jika sebelumnya disertai juga dengan minum obat mual. Bisa merusak fungsi otak akibat peningkatan suhu yang sangat cepat oleh katalisator tadi ( obat penghilang mual), reaksinya akan menimbulkan otot kejang kejang dan mata naik keatas. Ini bisa salah diagnosa, karena akan mirip dengan orang yang terkena malaria.


Perlu diketahui bahwa demam yang disertai mual itu bukan disebabkan oleh kadar asam lambung yang meningkat tapi akibat dari pertumbuhan mikroorganisme penyebab demam, media pertumbuhan bakteri ini protein dalam suasana asam. Sehingga wajar, jika demam yang disebabkan pertumbuhan bakteri, muncul gejala mual kemudian muntah dan suhu tubuh tidak stabil.


Suhu tubuh tidak stabil ini bukan paracetamolnya yang tidak pas untuk menurunkan panas, sebab paracetamol efektif untuk menurunkan panas.


Terakhir biasakan ke dokter dan  kalau ke dokter bukan cuma menyampaikan keluhan sakit, tapi sudah minum obat apa saja, interval demam, frekwensi muntah sejak munculnya gejala demam, agar diagnosa dokter akurat sehingga pengobatan pun langsung ke sasaran, sehingga kemungkinan semakin buruk tidak terjadi.


semoga bermanfaat..


segitu saja dulu, berikutnya nanti bagaimana penanganan demam pada balita.



Saturday, February 15, 2014

Pencegahan Dan Pengobatan Demam Secara Tradisional

Pencegahan Dan Pengobatan Demam Secara Tradisional


Demam adalah gejala sakit yang disebabkan oleh pertumbuhan koloni mikroorganisme asing di dalam tubuh, sebagai bentuk penolakan / perlawanan tubuh maka tubuh mengeluarkan energi dalam bentuk peningkatan suhu tubuh dari suhu normal, naik 1 derajat saja bisa membuat tubuh menjadi demam.




Dan secara umum demam itu gejala yang ditimbulkan akibat tidak terjadinya proses keseimbangan suhu tubuh dengan suhu ruangan. Dalam arti tubuh tidak mampu menyesuaikan atau merespon dengan perubahan suhu dengan suhu ruangan atau cuaca.


Karena tubuh adalah biologi sama dengan bagian dari alam, maka setiap perubahan suhu ruangan akan terjadi reaksi kesetimbangan pada tubuh. Ketika suhu ruangan dingin, maka tubuh terjadi eksoterm, dan ketika suhu ruangan panas, tubuh melakukan endoterm.


Dalam dunia kesehatan penyebab demam pada umumnya ada 4 faktor, pertama sebagai gejala dari peradangan atau tenar disebut dengan radang tenggorokan, peradangan juga bisa karena infeksi kulit bernanah seperti bisul. Kedua gejala oleh virus varicella-zoster penyebab sakit cacar, ketiga penyebaran virus oleh nyamuk ( demam berdarah, malaria dan hepatitis), keempat gejala yang ditimbulkan oleh pertumbuhan bakteri salmonella thyposa yang disebut sakit thypus.


Kesemuanya, awal gejala itu ditandai dengan demam, gejala demam dapat dirasakan pada saluran tenggorokan sedikit sulit untuk menelan. Biasanya jika sudah seperti itu, muncul selera makan yang tidak biasa, yaitu makanan yang pedas, dan berkurangnya keinginan untuk minum. Dorongan seperti ini akibat pertumbuhan mikroorganisme di dalam tubuh.


Pertumbuhan mikroorganisme seiring dengan suhu tubuh yang meningkat melebihi 37,6 derajat celcius. Karena diatas suhu itu mikroorganisme berkembangbiak membelah diri.


Pencegahannya dengan cara mengembalikan suhu tubuh pada suhu normal (37 derajat Celcius). peningkatan suhu tubuh tentunya terjadi penguapan cairan di dalam tubuh, ini yang dikenal dengan dehidrasi. Maka air adalah solusi untuk redehidrasi.


Jadi ketika sudah mengenal kondisi seperti ini, segera banyak minum air putih meskipun tubuh tidak berselera untuk minum sama sekali dengan dibarengi menghindari dari makanan yang pedas. Kalau bisa pada kondisi seperti ini hindari juga minuman siap saji dengan promo kandungan oksigen tinggi. Karena yang dibutuhkan bukan oksigen tapi H2O atau air.




Obat tradisional untuk pencegahan terjadinya demam itu sudah sangat dikenal di masyarakat, yaitu air rebusan daun saga, kulit phon angsana, daun katuk. Dan sayuran bening itu juga dapat membantu mengurangi dehidrasi.


Yang paling sederhana dengan minum air putih 600 ml sd 1 liter sekaligus ( ini tidak dianjurkan pada anak - anak). Untuk bisa melakukan seperti ini tidak bisa sekaligus tapi bertahap melalui latihan hingga mampu minum air minimal 500 ml.


Jika sudah demam maka tidak dianjurkan untuk melakukan seperti diatas ( minum air putih 500 ml sekaligus ). Segera minum obat penurun panas, umumnya obat yang mengandung paracetamol. Obat tradisionalnya, madu dicampur perasan air /ekstrak daun sirih, 1 x sendok makan 3 x dalam sehari. Isi tubuh dengan makan sayuran dan buah - buahan. Terapi seperti ini tidak dianjurkan pada anak - anak. Untuk anak - anak jika demam segera bawa ke dokter, karena itu satu - satunya penangan terbaik bagi anak - anak.


Semoga bermanfaat.