Friday, July 22, 2016

Penting Imunisasi Pada Anak

Penting Imunisasi Pada Anak

Perlu diketahui imunisasi itu sangat amat penting pada anak, karena imunisasi akan menumbuhkan kekebalan pada tubuh anak terhadap penyakit yang menyebabkan cacat hingga kematian.




Dikatakan "penting" itu bukan berarti menurunkan makna "wajib" yang dikeluarkan pemerintah. Menjadi penting ini karena dampaknya menguntungkan bagi perlindungan pada tubuh anak terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya.


Dengan kata penting ini juga, boleh diabaikan, dalam arti tidak diberikan imunisasi, asalkan jangan disesali jika kelak terjadi penyakit yang tidak diharapkan.


Imunisasi bagi anak yang terbaik adalah pemberian ASI selama 2 tahun sejak kelahirannya. Dan imunisasi penangkal berbagai penyakit berbahaya juga tidak kalah pentingnya untuk diberikan pada anak.


Beberapa imunisasi yang gratis diberikan pemerintah yang penting diberikan pada anak:

  1. Imunisasi Hepatitis B

    Waktu tahapan pemberian :
    1. Saat usia anak 12 jam setelah kelahiran
    2. Saat usia anak 1 bulan
    3. Saat usia anak 3 - 6 bulan


    Manfaat:
    Mencegah kerusakan hati.


  2. BCG (Bacille Calmette-Guérin)

    Waktu pemberian :
    • Pada saat lahir


    Manfaat:
    Mencegah TBC yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium.

    Peringatan:
    "Jika anak sudah masuk usia 3 bulan harus dilakukan tes tuberkulin."


  3. POLIO

    Waktu tahapan pemberian:
    1. Saat usia anak antara 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.
    2. Saat usia anak 18 bulan
    3. Saat usia anak 5 tahun


    Manfaat:
    Melindungi anak dari virus polio penyebab kelumpuhan.


  4. DPT (Diphtheria, Tetanus, Pertussis)

    Waktu tahapan pemberian:
    1. Setelah usia anak melewati 6 minggu
    2. Saat usia anak 4 bulan dan 6 bulan.
    3. Saat usia anak 18 bulan dan 5 tahun
    4. Saat usia anak 12 tahun.


    Manfaat:
    Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu difteri, tetanus dan pertusis.

    Difteri adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan bakteri.

    Tetanus adalah infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka.

    Pertusis adalah batuk rejan, biasanya berlangsung dalam waktu yang lama .



  5. CAMPAK

    Waktu tahapan pemberian:

    1. Saat usia anak 9 bulan.
    2. Saat usia anak 6 tahun.


    Manfaat:
    Mencegah anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.

    Catatan:
    Jika telat memberikan vaksinasi campak saat usia anak 9 bulan, anak dapat diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) pada usia anak 15 bulan.


Itulah vaksinasi yang penting bagi kesehatan anak.

Sedangkan ada beberapa imunisasi tambahan yang tidak wajib namun dianjurkan. Imunisasi ini antara lain Hib, PCV, Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, dan Varisela.

Setelah anak menginjak usia 2 tahun, perlu dievaluasi kembali pemberian beberapa vaksin berikut:

  1. Influenza

    Waktu pemberian:
    1. Saat rentang usia 6 bulan hingga 18
    2. Kemudian diberikan berulang setiap 1 tahun sekali. Bila imunisasi pertama dilakukan ketika usia anak berusia kurang daru 9 tahun, maka diberikan 2 kali dengan interval minimal 4 minggu.


  2. Tifoid

    Waktu pemberian:

    1. Saat rentang usia24 bulan hingga 18 tahun.
    2. Setelah itu, diberikan imunisasi ulang setiap 3 tahun.


  3. Hepatitis A

    Waktu pemberian:
    1. Saat rentang usia anak 24 bulan hingga 18 tahun. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 kali, dengan interval 6-12 bulan.


  4. Varisela

    Waktu pemberian:
    1. Setelah usia 12 bulan
    2. Yang terbaik pada umur sebelum Anak masuk ke Sekolah Dasar.


    Catatan:

    Vaksinasi ini diberikan 1 kali saja. Namun, apabila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.


  5. PCV

    Waktu pemberian :
    • Setelah usia anak lebih dari 2 tahun yang belum pernah mendapat vaksin ini. Pemberian vaksin ini cukup diberikan sebanyak 1 kali.


Demikian pemberian imunisasi yang penting diberikan pada anak. Untuk berikutnya adalah rentang usia di mana orangtua perlu memeriksa kembali pemberian imunisasi yang dianjurkan untuk anak. Usia sekolah dan remaja (hingga 18 tahun) merupakan masa anak akan terpapar lingkungan yang lebih luas.


Untuk Imunisasi pada usia tersebut tidak dibahas disini, karena ini khusus tip trik hidup sehat dunia anak balita.

Semoga bermanfaaat

Tuesday, July 19, 2016

Tip Mengatasi Kecanduan Anak Pada Game Online

Tip Mengatasi Kecanduan Anak Pada Game Online

Membaca berita ada seorang remaja usia 15 tahun bunuh diri hanya gara - gara dilarang main game online oleh orang tuanya, mengundang penulis ingin berbagi cara mengarahkan anak yang kecanduan game online.




Sungguh memprihatinkan, tentunya hal seperti ini tidak ingin menimpa pada anak - anak kita. Kita menjadi lebih waspada dalam mengawasi pertumbuhan dan perkembangan. Namun tak urung, karena kesibukan kita membuat waktu kita tersita habis, tak sempat lagi meluangkan waktu lebih banyak dengan anak - anak kita.


Banyak orang tua karena kesibukannya, rela membayar rasa kasih sayangnya memberikan beraneka mainan anak tanpa mengetahui lebih dulu dampaknya pada anak. Ada juga memang tidak begitu, tapi karena kesibukannya guna mencukupi kebutuhan hidup membuatnya seolah mengabaikan apa saja yang dilakukan anak selama orang tua tidak ada. Dan beraneka macam latarbelakangnya.


Era sekarang memang tidak bisa dipungkiri menuntut semua orang tua berjuang keras menafkahi hidupnya dan keluarga. Ditambah ruang terbuka bermain anak semakin kurang dan jarang ditemukan, sebagai arena melatih reflek otot sensorik dan motorik anak juga melatih kecerdasan anak. Tak jarang kondisi sarana yang tidak ada maka si anak memanfaat sarana yang ada di lingkungannya, rasa ingin tahunya dan ketidaktahuan bahaya tidaknya tempat mereka bermain membuatnya bebas bergerak meluapkan kegembiraannya.


Setiap masa selalu ada permainan yang paling digandrungi oleh anak. Dulu mungkin kita mengenal gatrik, kelereng, sepeda dan sebagainya. Itulah sarana anak - anak mengembangkan kemampuannya. Dan sekarang di era digital kita sebagai orang tua berhadapan dengan sarana permainan yang namanya game online.


Game online ini sebetulnya tidak berbahaya, banyak programmer lahir beranjak dari kegandrungannya pada game, namun jika dalam sehari si anak menghabiskan waktunya hanya dengan bermain game online, dapat dipastikan ada sisi lain yang tidak berkembang pada diri anak, kemampuannya berkomunikasi dan kelincahannya.


Kelincahan ini masalah sinkronisasi kemampuan otak dengan gerak otot, baik sensorik maupun motorik. Anak menjadi lamban dan jika pada tingkatan yang lebih parah si anak akan mengalami obesitas.


Para orang tua sebetulnya tidak perlu khawatir dengan musim kegemaran anak saat ini pada game online, apalagi sekarang hadir game pokemon go yang in dibicarakan dimana - mana.



Tip buat anak yang sudah parah keranjingan bermain game online, hanya ada satu - satunya cara adalah dengan membawa ke dokter psikiater anak.


Tips buat anak yang mulai menggandrungi game online dengan tingkatan kategori belum begitu parah, tapi mulai terlihat perubahan pada kebiasaannya sehari - hari.


Maka cara yang dilakukan :



  1. Jangan singkirkan permainannya.

    Biarkan permainan ada ditempatnya, karena jika kita singkirkan ini akan mengundang pertanyaan dalam diri anak, dah membuat anak kebingunan dengan apa yang dilakukannya itu dibolehkan atau tidak. Jadi menjadi tidak bagi perkembangan kejiwaan anak.




  2. panggillah si anak jika kita melihat sudah cukup lama si anak bermain game.

    Waktu 2 jam adalah waktu maksimal bermain game. Bahkan sebetulnya jika melihat karakter perkembangan anak, apa pun permainannya anak akan bosan bermain jika sudah sampai lebih dari 1,5 jam. Sehingga jika dalam pengawasan kita mereka masih asyik bermain game lebih dari 2 jam, segera alihkan dengan memanggilnya.


  3. Pikirkan segera, apa perintah pekerjaan buat si anak saat mengalihkan perhatian pada game. Jangan biarkan pikirannya masih ke permainan gamenya. Setelah satu pekerjaan selesai, berikan pekerjaan lainnya, seperti membereskan kamarnya.

    Berikan hukuman jika si anak melanggar perintah yang kita berikan, tentunya hukuman yang sesuai dengan tingkatan usianya. Ini baik untuk mengajarkan anak tentang imbalan hidup.

    Berikan sedikit hadiah juga jika mereka mengerjakan pekerjaan dengan baik. Seindah - indahnya hadiah terbaik pada anak adalah pujian.


  4. Jika kita tidak ada waktu luang, berikan catatan pekerjaan yang harus dikerjakan anak sepulangnya sekolah.

    Jangan serahkan pada pembantu untuk mengawasinya, pembantu cukup diberi bekal, jika anak mengerjakan tugasnya dengan meminta bantuan pembantu, pembantu harus melaporkan pada kita, tidak via telephone tapi saat kita pulang.

    Pemberian tugas dengan tanpa meminta orang lain atau pembantu yang mengawasinya. Ini untuk melatih rasa percaya dirinya. Sedangkan tugas itu sendiri untuk melatih tanggungjawabnya.

    Berikan sanksi jika si anak tidsk menyelesaikan tugasnya dan reward jika selesai menyelesaikan tugasnya.


  5. Berusaha ditengah kesempitan waktu ikut bermain game dengan anak.

    Ini penting karena cara ini lebih efektif mengarahkan anak tentang dampak baik buruknya bermain game.



Semoga bermanfaat.