Sunday, February 13, 2022

Flu Omicron Pencegahan dan Pengobatan

Flu Omicron Pencegahan dan Pengobatan

Flu Omicron Pencegahan dan Pengobatan







Flu omicron yang dianggap sebagai covid, sebetulnya gejala flu ringan, namun bagi yang memiliki kondisi fisik yang lemah ini bisa membahayakan, sebab Flu ini disertai demam tinggi yang menggigil. Sekalipun demikian tidak perlu panik hingga harus dirawat di rs, bahkan sebaiknya tidak perlu perawatan rs.






Tindakan pencegahan lebih penting daripada pengobatan, nasehat orang bijak. Itu benar adanya. Maka tindakan pencegahan hal utama yang harus Anda lakukan.



Pencegahan



Menjaga jarakkah ? Menggunakan maskerkah ? Dua hal mungkin bisa saja Anda lakukan, akan tetapi kita harus tahu benar informasi yang kita terima selama ini tidak sepenuhnya valid dan benar. Contoh, dengan divaksin akan terhindar dari penyebaran virus covid, kalaupun terpapar tidak sampai menimbulkan kematian.


Kenyataannya, ketika kasus omicron merebak dan menyasar ke mereka yang divaksinasi, pemerintah panik, hingga sekolah ditutup, bekerja kembali WFH. Jika sudah divaksin bukankah tidak akan mati jika terpapar jadi kenapa panik?


Dalam kenyataan tersebut, maka penting bagi kita setiap informasi tidak selalu menyimpulkan ini benar dan yang itu salah. Kita butuh informasi yang berbeda yang bukan dari media arus utama. Yaitu informasi para dokter senior, yang mengatakan omicron muncul dari mereka yang divaksin pfizer.


Tentu ini berdampak pada masalah jaga jarak dan pakai masker. Jika benar demikian maka jaga jarak dan menggunakan masker hampir tidak ada fungsinya sama sekali. Sebab omicron itu muncul dari dalam, bukan dari external.


Dari sanalah kita bisa melakukan tindakan pemcegahan, beranjak dari segala sumber informasi. Jika dari dalam munculnya omicron hal yang harus dijaga adalah suhu tubuh Anda agar tetap stabil pada suhu tubuh normal. Untuk mencapai ini diperlukan pola hidup sehat baik pola makan pola tidur Anda.






Suhu tubuh ini akan dipengaruhi oleh cuaca. Dan cuaca akhir- akhir ini sangat tidak lajim. Cuacanya mendorong demam dan flu. Hujan, besok tidak, besok hujan lagi dan seterusnya. Dalam cuava seperti ini, Anda akan tidak sadar tubuh akan banyak mengeluarkan kalor dan itu akan terjadi dehidrasi. Sehingga cara terbaik banyak minum air bening atau air putih dan tidak telat makan. Ikuti hadits 'makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.



Pengobatan



Flu omicron memang berbeda dengan flu biasa, dan kami akui itu, setelah kami analisa dari yang terpapar. Flu ini ditandai demam tinggi. P3K dengan minum paracetamol atau obat flu biasa dan jangan dibaringkan, karena ini membahayakan ke syaraf otak.


Selama demam setelah minum paracetamol, duduk atau dalam posisi duduk di kursi atau tempat tidur.


Jika dalam waktu 3 jam suhu badan tidak turun dan atau badan masih terasa menggigil berikan amox 500 mg. Kemudian tetap dalam posisi duduk tidurnya. Atau beri dua bantal diatas kepala jika ingin tidur sambil rebahan.


Flu ini akan hilang dalam waktu satu atau dua hari. Jadi omicron tidak berbahaya sesuai dengan informasi awal yang disampaikan dokter Angelique Coetze bahwa omicron tidak berbahaya seperti yang kami lihat langsung pada dua orang yang terpapar omicron yang kami tangani. Tidak seperti informasi yang disampaikam media arus utama yang menyebut omicron sebagai horor baru.


Jika terus disampaikan omicrom berbahaya, berarti ada tujuan bisnis, yaitu dari tes covid dan vaksinasi.


Semoga informasi dan tipsnya bermanfaat.