Tuesday, November 1, 2022

Malawi - 183 Kematian Terjangkit Kolera

Malawi - 183 Kematian Terjangkit Kolera

Malawi - 183 Kematian Terjangkit Kolera


Warga Malawi menjalani pemeriksaan kesehatan oleh seorang paramedis dari sebuah organisasi non-pemerintah di Makhanga di distrik Nsanje, Malawi selatan.





Jumlah kematian akibat kolera di Malawi naik menjadi 183 pada akhir Oktober dari 110 pada awal bulan, kementerian kesehatan mengumumkan pada hari Senin.







Tingkat infeksi telah meningkat, dengan jumlah kumulatif kasus sejak wabah dimulai pada Maret sekarang di 6.056, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.


Malawi telah dilanda wabah kolera yang parah - penyakit yang menyebabkan diare parah dan terutama disebabkan oleh makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini erat kaitannya dengan sanitasi yang buruk. Pemerintah Malawi membunyikan alarm dan telah meminta bantuan medis untuk dikirim ke negara itu sesegera mungkin.


Jumlah kematian akibat kolera di Malawi naik menjadi 183 pada akhir Oktober dari 110 pada awal bulan, dan jumlah total kasus telah mencapai 6.056 dan masih terus meningkat, kata kementerian kesehatan pada 31 Oktober.


Saat ini, 27 distrik di negara itu telah melaporkan kasus kolera sejak wabah pada bulan Maret.


Kebersihan dan sanitasi yang buruk adalah salah satu alasan penyebaran penyakit ini.


“Faktor utama yang terkait dengan wabah kolera di masyarakat adalah kebersihan makanan yang buruk, kurangnya air bersih dan cakupan dan penggunaan jamban yang rendah [buang air besar sembarangan],” kata pernyataan kementerian itu.


Sebagian besar kematian terjadi karena keterlambatan pasien masuk ke rumah sakit.


Kementerian mencatat bahwa sayangnya beberapa pasien enggan mencari perawatan medis karena alasan agama.


“Sangat menyedihkan untuk dicatat bahwa beberapa pasien kolera tidak mencari perawatan pada tahap awal karena keyakinan agama, dan ini membuat penyakit menyebar lebih jauh, yang mengakibatkan hilangnya nyawa yang tidak perlu,” kata kementerian itu.


Pihak berwenang juga memanggil para pemimpin agama untuk mendorong orang percaya untuk menghubungi fasilitas medis sedini mungkin.


“Biarkan (kementerian) mengimbau komunitas agama untuk mendorong anggota mereka bahwa jika ada orang di komunitas yang memiliki tanda dan gejala kolera, mereka harus segera mencari perawatan medis,” desak kementerian.


Malawi saat ini mengalami salah satu wabah kolera terburuk dalam sejarah baru-baru ini. Pada 2 Maret 2022, kasus pertama didaftarkan di distrik Machinga di wilayah selatan Malawi. Setelah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus terkonfirmasi, Kementerian Kesehatan Malawi mendeklarasikan wabah kolera pada 3 Maret 2022. Wabah kolera yang awalnya terbatas di selatan negara itu, kini telah menyebar ke seluruh negeri.