Wednesday, November 2, 2022

Menkes : Total 325 Kasus Gagal Ginjal 178 Meninggal

Menkes : Total 325 Kasus Gagal Ginjal 178 Meninggal

Menkes : Total 325 Kasus Gagal Ginjal 178 Meninggal


Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Sekretariat Presiden)






Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini ada 325 kasus gangguan gagal ginjal akut di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Selasa 1 November 2022, sebanyak 178 orang di antaranya meninggal dunia.







Korban meninggal akibat kasus gagal ginjal akut terus bertambah. Hal tersebut dilaporkan langsung oleh Kementerian Kesehatan atau Kemenkes.


"Kita juga melihat meninggalnya sekarang 178 dari 325, sekitar 54 persen, ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang sempet mencapai 60 persen," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR dilansir dari Republika.co.id, Rabu, 2 November 2022.


Kasus tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta, kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Tiga provinsi memiliki keunikan kasus gangguan gagal ginjal akut, yakni Aceh, Sumatra Barat, dan Bali.


"Data per kemarin yang kita bisa monitor ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia dan memang ada konsentrasi di beberapa provinsi tertentu. Terutama di daerah Sumatra Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan," ujar Budi.


Adapun kasus pertama gangguan gagal ginjal akut, jelas Budi, diidentifikasi pada Agustus lalu. Sebagian besar dari kasus tersebut juga terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun.






"Sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop, jumlah kasusnya kita lihat dari average seven days-nya sudah menurun drastis. Yang tadinya sempat di angka 6-7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis," ujar Budi.


"Data per kemarin yang kita bisa monitor ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia dan memang ada konsentrasi di beberapa provinsi tertentu. Terutama di daerah Sumatra Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan," ujar Budi.


Adapun kasus pertama gangguan gagal ginjal akut, jelas Budi, diidentifikasi pada Agustus lalu. Sebagian besar dari kasus tersebut juga terjadi pada anak-anak dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun.


"Sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop, jumlah kasusnya kita lihat dari average seven days-nya sudah menurun drastis. Yang tadinya sempat di angka 6-7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis," ujar Budi.


Selain itu di Provinsi Aceh RSUD Dr Zainoel Abidin, di Sumatra Barat RSUP M Jamil, di Provinsi Sumatra Utara RSUP HAM, di Kalimantan Barat RSUD Soedarso, di Sulawesi Selatan RSUP Wahidin, di Kalimantan Tengah RSUD Kuala Pembuang, dan di Sumatra Selatan RSUP M Husin.


"Obat antidotum atau penawar ini didatangkan dari Singapura, Australia, Jepang sejumlah 246 vial dibagikan ke 17 rumah sakit yang sedang rawat pasien gangguan ginjal akut," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers terkait AKI secara daring diikuti dari Zoom di Jakarta, pada hari Selasa, 01/11/2022.