Saturday, February 24, 2018

Kenali Adverse Drug Reaction

Kenali Adverse Drug Reaction

ADR dalam dunia medis artinya Adverse Drug Reaction, dalam bahasa Indonesia disebut juga ROTD, singkatan dari Reaksi Obat Tidak Dikehendaki. Jadi dengan kata lain istilah ADR dapat diartikan "reaksi obat yang tidak dikehendaki, yang dapat merugikan tubuh dalam proses pengobatan, baik dalam pencegahan maupun diagosis dan penyembuhan.








ADR tidak sama dengan efek samping obat (ESO), dalam setiap obat resmi yang beredar selalu ada keterangan efek samping obat. Ini adalah hasil riset secara umum dari sebuah produk obat. Berbeda halnya dengan ADR, ia bisa terjadi pada seseorang dalam takaran dosis obat yang normal, dimana obat tersebut di dalam tubuh memberikan reaksi yang lebih luas, artinya tubuh intoleran terhadap obat tersebut.


Hal semacam ini bisa terjadi pada siapa saja, secara spesifik sulit dikenali kriteria seperti apa jika seseorang bisa terjadi ADR. Banyak faktor di dalamnya. Secara umum orang yang rentan yang dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki dari obat, bisa karena alergi dimana reaksi yang ditimbulkan pun seperti alergi, munculnya bercak merah pada tubuh.


Masalah Alergi itu sendiri ada beberapa macam kategorinya, yaitu;


  1. Alergi obat adalah respon abnormal dari obat karena reaksi sel imunitas yang rentan pada seseorang / individu.


  2. Indiosinkrasi obat adalah respon abnormal dari obat yang menimbulkan efek yang berbeda dari yang seharusnya.


  3. Reaksi Pseudoalergik adalah reaksi yang hampir sama dengan alergi namun tanpa peranan sel imunitas.


  4. Intoleransi obat adalah ambang batas yang rendah pada aksi normal dari obat.








Keempat macam alergi ini, dapat disebabkan oleh faktor genetik, juga dapat disebabkan sel imunitas tubuh tidak dilatih untuk diberi rangsangan terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jadi reaksi tubuh bisa terjadi berbeda dengan efek samping yang tertera dalam kemasan obat yang disebabkan munculnya ADR.


Gejala yang muncul pada ADR berbeda - beda pada setiap individu, beberapa gejala yang muncul setelah 6 sd 72 jam mengkonsumsi obat adalah gatal - gatal, muncul bercak kemerahan pada tubuh, bengkak pada bagian tubuh, sesak nafas, kejang - kejang.


Penanganan



Jika Anda mengalami masalah seperti ini pada obat tertentu, hal yang harus dilakukan adalah:


  1. Segera berobat ke Dokter.


  2. Tidak sembarang mengkonsumsi obat


  3. Tidak mengkonsumsi obat yang tidak jelas indikasinya


  4. Gunakan obat hanya berdasarkan saran dokter


  5. Menyesuaikan obat berdasarkan umur, berat badan, untuk mengetahui takaran yang tepat konsultasikan ke dokter.


  6. Tidak sembarang mengkonsumsi obat, jika terindikasi penyakit hati dan ginjal.


Itulah hal yang dilakukan, tidak ada sesuatu di dunia ini yang menakutkan jika kita mengenali dan mengetahui cara penanganan masalah dengan tepat. Konsultasikan setiap masalah kepada orang yang tepat berdasarkan background pendidikan dan profesi.


Semoga bermanfaat.