PSBB memang betul berhasil menurunkan jumlah angka kasus covid-19, namun ini bukan berarti identik dengan penyebaran virus terhenti. PSBB hanyalah menunda penyebaran bukan menghentikannya.
Secara teori, dengan PSBB orang tinggal di rumah dan gerak dibatasi, maka tidak ada tracking. Dengan tidak ada tracking otomatis tidak ada data baru, secara kalkulasi data tidak ada hasil data, karena tidak ada orang yang ditraking.
Hal lain dengan orang tinggal di rumah, jika ada yang positif namun yang bersangkutan tidak tahu jika dirinya positif, penyebaran ini sedang berjalan di rumahnya kepada keluarganya.
Dan terus berakumulasi memyebar, ketika hasil psbb menurut si pembuat psbb angka menurun, ia buka kebijakan baru melonggarkan psbb. Orang - orang yang positif ini kembali bersosialisai dalam kehidupannya dalam lingkungan dan komunitas di pekerjaan. Dan diujungnya penyebaran kembali meningkat.
Berkali - kali kami memberikan masukan, bahwa satu - satunya meminimalisir jumlah kasus adalah hanya dengan dua cara, menggunakan masker dan kacamata data atau face shield yang disertai dengan sanksi dan Tracking.
Dengan dua cara ini tidak perlu lagi kegiatan dihentikan, kegiatan ekonomi berjalan, kegiatan organisasi berjalan, kegiatan pendidikan berjalan.
Penggunaan pelindung diri, masker dan kacamata merupakan bentuk kesadaran diri, ini tidak mudah memberikan satu kesadaran. Maka harus disertai sanksi.
Tracking ini sampai pada satu titik tidak ada satu pun masyarakat yang tidak ter-tracking. Dengan begitu langkah penanganannya akan lebih cepat dan pertolongan pemulihan pun akan berjalan dengan baik.
Selama ini kebijakan yang dikeluarkan hanya berdasarkan ketakutan tertular, ketakutan terjangkit. Sehingga yang dilihat jumlah angka - angka kasus. Itu yang membuat penanganan penghentian penyebaran virus tidak pernah berhasil.
Jangan hidup meniru orang, orang melakukan itu kita melakukan itu. Disana dikatakan harus divaksin satu - satunya, kita juga ikut - ikutan begitu. Jadi bukan berdasarkan rujukan ilmu, ilmu pengetahuan.
Jika bangsa ini mandiri dalam Ilmu pengetahuan masalah kasus covid-19 akan lebih mudah diatasi.
Itu saja sumbang saran setelah berkali - kali prihatin menyaksikan kebijakan dalam penanganan kasus. Kerumunan tidak identik berbahaya, jika yang berkerumun menggunakan pelindung diri, masker dan kaca mata.
Orang berduaan bisa sangat berbahaya jika keduanya tidak menggunakan masker.