Wednesday, April 15, 2020

Melihat Kehidupan Marta Positif Virus Corona

Melihat Kehidupan Marta Positif Virus Corona



Marta bercermin pada sebuah lukisan di rumah saat dia mengeringkan rambutnya di depan jendela. Untuk dua minggu pertama sejak mulai mengalami gejala kovid-19, Marta belum bisa berkonsentrasi pada aktivitas apapun. Bahkan membaca novel yang sulit baginya. Dalam minggu yang sama, Italia menyaksikan keadaan darurat kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan rata-rata 700 sampai 800 orang sekarat setiap hari. Alessio Mamo/al Jazeera


Kisah Wartawan Italia Alessio Mamo, memenangkan lomba photo jurnalis, ia berbicara tentang pengalaman hidupnya dalam isolasi di Sisilia bersama pasangannya Marta, yang diuji positif untuk virus corona Ajazeera.com dengan judul :"Living with the coronavirus" by Marta Bellingreri & Alessio Mamo, ini kisahnya;


Sisilia, Italia - keluargaku positif virus corona tinggal di apartemen kami. Lebih khusus lagi, hidup bersama dengan pasangan hidupku, Marta yang positif virus corona juga: ia terlihat seperti di dadanya dihimpit oleh batu, yang menusuk kedalam tulang rusuknya, sehingga ia kesulitan untuk bernafas.








Kami tahu, ini adalah gejala yang relatif ringan, Tapi pertanyaan melayang - layang di kepalaku: "Akankah mereka (Ibuku dan Marta) tiba-tiba memburuk dalam semalam?"


Italia adalah salah satu negara yang terburuk yang terkena dampak virus corona, menyisakan sistem kesehatan nasional tidak dapat menangani semua kasus tersebut.


Sementara ibu saya yang berusia 69 tahun sedang mendapat perawatan (virus corona) di rumah sakit, bersama dengan teman dekat dan keluarga lainnya, Marta menjalani perawatan di rumah. Dokternya memanggil dua kali sehari untuk memeriksa gejalanya.


Ketika dia pertama kali tes positif, dia merekomendasikan agar kami memesan oxygen saturation monitor dari toko kimia lokal. Alat itu dengan cepat menjadi sahabat kita.


"Jika levelnya adalah 95, semuanya baik-baik saja," ujar Marta. "Jika turun sampai 92, Anda perlu lari ke rumah sakit."


Tingkat saya adalah 99; miliknya adalah 98. Tapi tetap saja, dia merasa seolah-olah dia memakai korset dengan tali yang menariknya ketat.


Dokter memberi resep inhalat natrium bikarbonat untuk membersihkan saluran pernapasannya. Dia juga akan membutuhkan sinar-X untuk memeriksa paru-parunya, tapi dia tidak perbolehkan ke rumah sakit dan, karena dia telah menguji positif, dia juga tidak bisa ke klinik pribadi.


Meskipun menghabiskan seluruh waktuku bersama Marta, saya sudah dites negatif. Dokter menduga hasil negatif ada yang salah dalam tes. saya mulai menjalani tes lanjutan.


Kami tinggal di rumah, menghormati aturan isolasi diri. Kami memakai perlengkapan pelindung dan tidur di tempat tidur terpisah. Setiap hari, kami membersihkan dapur dan kamar mandi.


Sedikitnya sekali sehari, kami membuka jendela untuk membiarkan udara segar masuk. Diluar jendela terlihat teman kami membawakan bahan makanan dan meninggalkannya di luar pintu apartemen kami. Kemudian kami pergi ke jendela menarik ke atas bahan makanan menggunakan tali dan keranjang.


Kami memeriksa suhu kami, termasuk memonitor oxigen, lalu minum jus jeruk yang baru diperas . Itu menjadi rutinitas keseharian kami.


Orang yang kami temui selama bertahun-tahun bersama kami sewaktu di Timur Tengah mengirim pesan cinta dan solidaritas. Tapi dengan korban tewas harian di Italia di ratusan tinggi, sulit untuk menjaga ketenangan dalam kejiwaan kami.







Saya diuji lagi. Saya masih terhindar dari virus itu, Saya masih negatif.


Saya memutuskan untuk memotret cerita terbesar di dunia dari apartemen kecil kami. Akhirnya, beberapa kabar baik tiba saat ibuku cukup baik untuk meninggalkan rumah sakit dan, secara bertahap, Marta mulai bernafas dengan baik lagi.






Memotret jalanan kosong dari jendela. Sejak awal dari karantina yang dikenakan, Alessio memutuskan untuk mendokumentasikan masa hidup yang luar biasa ini. Sementara biasanya berkeliling di sekitar Italia atau Timur Tengah untuk memotret, fotografer pemenang penghargaan-men-up-forward-perut yang berbeda-beda Alsio diilikan dalam cerita terbesar di dunia di apartemen kecilnya di Sisilia. Alesio Mamo/theguardian


Marta di jendela saat minum teh herbal. Di latar belakang, beberapa orang antrian di jalanan menunggu untuk memasuki supermarket di bawah apartemen, Alessio Mamo/theguardian


Sementara menyiapkan makan malam Alessio dan Marta harus memakai masker untuk menghormati aturan isolasi mereka. Alessio Mamo/theguardian


Setiap hari Marta melakukan suham bicarbonat terhirup yang ditutupi handuk untuk membersihkan saluran pernapasannya. Alessio Mamo /theguardian


Marta bekerja dengan laptopnya. Meski belum pulih sepenuhnya, dia baru saja mulai menulis lagi. Setiap hari, Marta juga menyiapkan pelajaran video untuk keponakannya dan keponakan tinggal di Bologna, di utara Italia. [Alessio Mamo /theguardian]


Di tempat tidur sofa sebelum menonton film. Sebagian besar waktu ketika mereka bersama Alessio dan Marta harus memakai topeng. Pada malam hari mereka tidur di tempat tidur terpisah.. Alessio Mamo /theguardian


Marta mendapat keranjang dari balkon tempat seorang teman yang memasukkan obat yang dibeli dari apotek. [Alessio Mamo / al Jazeera]


Marta menyapa dari jendela seorang teman yang baru saja meninggalkannya makanan di belakang pintu.. Alessio Mamo/theguardian



Orang Rusia Mulai Menggunakan Kacamata

Orang Rusia Mulai Menggunakan Kacamata


Sejak kemarin Bila Sehat meliris tulisan "Selain Pelindung Mulut Dan Mulut Menggunakan Kacamata Juga Seharusnya Menjadi Wajib", menambahkan kacamata sebagai pelindung mata saat bepergian, harusnya iniwajib dikenakan. Orang di Rusia mulai menggunakan kacamata sebagai pelindung tambahan selain masker mulut dan hidung.




APD yang terbaik sebetulnya Hazmat, yang pernah digunakan oleh Presiden Rusia. Namun selain mahal, hamzat ini bukan cuma tidak nyaman jika digunakan untuk aktivitas sehari - hari, tapi beban hamzat akan membuat bagian bahu dan kepala menjadi berat.


Hamzat ini


Pengaman yang terbaik bukan menjaga jarak, tapi menggunakan alat pelindung penutup mulut, hidung, mata dan telinga. Selain mencuci tangan dengan air dan menggunakan air yang mengalir.


Hazmat singkatan dari Hazardous Materials, yang dikenal juga dengan nama pakaian dekontaminasi, adalah perlengkapan perlindungan pribadi yang terdiri dari bahan yang impermeabel dan digunakan untuk proteksi melawan material berbahaya


Secara illmiah, orang yang terinfeksi positif, penularannya belum dapat dipastikan, termasuk gejala orang yang terinfeksi virus corona, termasuk juga seperti statement WHO "gejalanya batuk atau bersin, demam tinggi dan sesak nafas".


Pada kenyataannya ada sebagian warga dinyatakan tidak menunjukkan gejala seperti disebut diatas namun hasil swab tes dinyatakan positif. Dan memiliki riwayat kesehatannya yang cukup sehat.




Dalam situasi seperti sekarang ini, selama berbagai hipotesa dan kerja nyatanya belum bisa dijadikan parameter models, ukuran gejalanya.


Penggantin hazmat Anda dapat menggunakan kacamata.


















⚠ Peringatan Covid-19





























Update kasus virus corona ditiap negara




Tuesday, April 14, 2020

Selain Pelindung Mulut Dan Hidung Menggunakan Kacamata Juga Seharusnya Menjadi Wajib

Selain Pelindung Mulut Dan Hidung Menggunakan Kacamata Juga Seharusnya Menjadi Wajib

Selain Pelindung Mulut Dan Hidung Menggunakan Kacamata Juga Seharusnya Menjadi Wajib



Pelindung mata saat bepergian harusnya wajib dikenakan. Sejak pertama kali virus corona menjadi pandemi, terlalu dini menyimpulkan penularan virus dari air liur ludah. Problemnya seperti apa mekanim kerja air liur yang dapat menularkan? Apa karena diludahi? Kan tidak ada orang tanpa sebab meludahi orang lain. Kedua penularan akibat tangan mengusap wajah. Ini juga secara ilmiah diragukan, namun itu kemudian yang disebarkan. Akibatnya lihatlah tingkat kasus terus bertambah.




Setelah memantau dari berbagai kasus dan analisa dokter di dunia, dapat disimpulkan sementara, penularan virus ini melalui udara yang kemudian menempel pada bagian yang bisa masuk ke bagian rongga cairan di tubuh. Mulut, hidung, mata dan telinga adalah bagian yang dapat menjadi media masuknya zat atau mikroba atau virus.


Jadi APD masker masih kurang untuk dijadikan alat proteksi imun terhadap penyebaran virus corona. Jaga jarak juga belum ada riset sebarapa jarak minimal penularan virus. Sementara cacar bisa menular pada orang lain dalam radius 1,5 meter.


Pengaman yang terbaik bukan menjaga jarak, tapi menggunakan alat pelindung penutup mulut, hidung, mata dan telinga. Selain mencuci tangan dengan air dan menggunakan air yang mengalir.


Virus tidak hidup di suhu udara diatas 36°C. Tapi ia berkembang biak dalam tubuh di suhu 37°C. Virus bertahan hidup ditempat - tempat yang dingin lembab.


Korban sudah banyak berjatuhan, tidak mengenal status, sampai para medis pun menjadi korban keganasan virus corona. Mengurangi penyebaran dan pertumbuhan virus bakteri di udara hanya dengan menutup bagian mata, mulut, hidung dan telinga saat berinteraksi di luar rumah.


Jika berpikir cukup menjaga kebersihan dan higienes dapat mengurangi penyebaran virus itu salah besar. Bahkan penyemprotan desinfektan dimana - mana ini seperti perbuatan yang tidak disertai wawasan ilmiah seperti serdadu menembakan peluru ke segala arah karena dirinya takut mati setelah melihat teman - temannya mati.




Menteri kesehatan sebaiknya memasukan alat pelindung mata sebagai bagian proteksi dari virus corona. Ini cukup dengan menggunakan kacamata apa saja.


Pandangan dan penilaian ini bukan dari orang sembarangan tapi dari saya sebagai seorang analis kimia, master matematika, fisika dan programer juga menguasai tata bahasa alQuran.


















⚠ Peringatan Covid-19





























Update kasus virus corona ditiap negara




Sunday, April 12, 2020

Tips Belajar Bertahan Belajar Di Rumah Tanpa Tergangu

Belajar Bertahan Belajar Di Rumah Tanpa Tergangu


Belajar di rumah memiliki kelebihan karena lingkungannya mendukung, nyaman dan sedikit tekanan. Namun, kegiatan belajar di sekolah dipindahkan di rumah akan sangat sulit untuk dapat menjangkau semua siswa. Itu satu segi. Segi yang lain ada beberapa alasan mengapa sulit untuk belajar di rumah dengan begitu banyak gangguan, mudah untuk menunda-nunda. Ketika Anda mulai, mudah untuk keluar jalur.




Di rumah, penundaan dan berbagai gangguan dapat mencegah Anda mencapai apa yang Anda butuhkan untuk dilakukan. Menonton TV, tidur siang, bergulir dengan ponsel menjelajahi media sosial, atau kegiatan lainnya (bahkan mungkin membersihkan kamar Anda!), hingga gangguan orang tua yang ingin membantu belajar karena takut anaknya nilainya jelek adalah pembunuh produktivitas besar yang membawa Anda menjauh dari tujuan Anda untuk belajar atau menyelesaikan tugas itu.


Ini ada tip dan trik yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda lebih produktif. Diharapkan hasilnya membawa efek kepada Anda, dapat tetap fokus dan lebih banyak dilakukan saat belajar di rumah



Mencoba Belajar Aktif



Maksudnya di sini, Anda membangun secara aktif pada pikiran Anda tentang tujuan Anda belajar bukan pada ketakutan Anda pada tugas - tugas yang harus diselesaikan. Ini untuk membantu Anda untuk menyetel gairah belajar dan arah sesi Anda.


Jadi merenungkan tentang tujuan Anda dan bagaimana memperbaiki waktu dan sesi studi Anda hari ini dan selanjutnya, bagian paling penting sebelum memulai. Ajukan pertanyaan dalam diri:


Apa yang akan saya pelajari?


Apa yang belum dan sudah saya ketahui tentang pelajaran ini?



Tidur Malam



Sebelumnya sebelum ada wabah virus corona, ketika aktivitas siang Anda di Sekolah dan menjadi terbiasa belajar di rumah pada malam hari. Mulai sekarang ubahlah.


Mulai membiasakan tidur di malam hari. Tidur malam yang baik dari segala umur harus mendapatkan setidaknya delapan jam setiap malam. Ini cara terbaik untuk memastikan bahwa otak itu segar saat bangun pagi dan siap untuk memproses semua informasi yang dipelajari ke selaput otak di siang hari.


Mungkin awalnya ini sulit untuk diterap karena banyak yang dapat menggoda. Pikirkanlah, lebih bermanfaat untuk mendapatkan cukup istirahat.



Buat Jadwal dan Range Waktu



Paksakan untuk membuat jadwal dan lamanya waktu belajar secara mandiri serta pelajaran apa saja setiap harinya yang Anda pelajari. Kecuali memang ada jadwal learn distancing di Sekolah Anda.


Merencanakan waktu belajar kapan dan seberapa lama yang sesuai dengan tingkat lamanya konsentrasi Anda, akan membuat keseimbangan pada kesegaran Anda. Terlalu lama belajar juga kurang baik, akan merusak mood Anda di hari - hari berikutnya.


Karena penting juga memberikan porsi kepada diri Anda sendiri hiburan untuk merefresh tubuh dan jiwa Anda terutama mata dan pikiran yang terkuras karena belajar. Hiburan sangat ditentukan dengan hobi Anda. Berikan porsi untuk menjalani hobi Anda.



Buat Suasana Area Belajar Nyaman



Belajar di rumah dengan tidak memiliki kepastian batas waktunya akan berakhir selama diberlakukan belajar di Sekolah di pindah ke rumah. Anda bisa berpindah - pindah ruang tempat belajar Anda. Biasakan buatlah tempat yang akan dijadikan tempat belajar Anda bersih dan nyaman.



Mulailah Dengan Membaca



Apa pun pelajarannya, mulailah untuk membaca hingga selesai. Sekalipun pelajarannya matematika dan fisika yang menggoda Anda mengambil pensil dan secarik kertas.


Tujuannya adalah untuk meningkatkan adaptasi dari daya serap sel - sel otak menyerap setiap materi. Jika Anda melakukan ini dengan mengulang 3 sd 4 kali diselinginya istirahat 10 sd 15 menit.


Anda akan merasakan perbedaan pelajaran yang Anda saat pertama kali Anda baca dengan saat mengulang membaca untuk yang kedua kali dan seterusnya tiga kali, akan berbeda pada pemahaman bacaan yang pertama dengan pemahaman bacaan selanjutnya, artinya otak mulai menyelaraskan tingkat pemahaman kearah yang benar.


Itulah yang dimaksud proses adaptasi otak pada setiap yang dibaca direkam dan diselaraskan dengan file yang tersimpan bernilai nilai - nilai rekaman objektivitas yang ada di otak.


Di hari berikutnya Anda dapat memulai dengan pena dan kertas mengerjakan materi soal dan soal - soal latihan



Belajar Tidak Lebih 2 Jam Setiap Hari



Set 2 jam setiap hari. Belajar di rumah berbeda dengan di sekolah. Di rumah banyak gangguan dan godaannya. Tidak akan memberikan hasil maksimal jika lebih dari 2 jam, kecuali Anda sudah mulai tangguh tidak terganggu oleh kedatangan tamu saudara atau teman tetanga Anda, tidak lagi tergoda pada games, video dan lain - lain.





Makan Dan Minum Yang benar



Jangan lupa makan dan minum. Sediakan selalu air putih setiap belajar, tidak memanjakan Anda dengan minuman yang manis, kecuali selesai belajar.


Makanlah dengan benar! Tubuh Anda (otak Anda) membutuhkan bahan bakar untuk membantu menyimpan energi terbaik pada tubuh Anda. Jangan membiasakan telat makan karena ini akan merusak tingkat konsentrasi belajar di hari berikutnya.


Tidurlah sebentar setelah makan, tidur sambil duduk baik untuk mencegah tidur pulas. Tidur sebentar ini untuk membantu sistim pencernaan melakukan metabolims dan mengirim suplai energi ke otak.

















⚠ Peringatan Covid-19






























Update kasus virus corona ditiap negara




Saturday, April 11, 2020

Social Distancing - Stay At Home Bukanlah Jalan Memerangi Covid-19

Social Distancing - Stay At Home Bukanlah Jalan Memerangi Covid-19


Keganasan virus telah membuat krisis gobal. Bukan hanya krisis ekonomi tapi juga menunju krisis populasi. Penerapan pembatasan, penguncian, stay at home tidak mengurangi percepatan jumlah orang yang terinfeksi virus corona.




Hari ini sudah mencapai 1,687,857 kasus 102,198 meninggal dan 375,221 pulih. Kematian di Inggris dan Prancis melonjak oleh 980 dan 987, Italia 18.800 meninggal, AS 1000 per 24 jam kematian. Diam berarti meningkatkan resiko paparan virus corona. Hal yang harus dilakukan adalah, melawan.


Negara di Eropa mulai menyadari ini, selama vaksin belum bisa ditemukan, maka kerjasama setiap orang, setiap kelompok, setiap negara bekerja bersama - sama memerangi virus corona menjadi kunci. WHO, mulai menyadari hal ini. Pembatasan memberikan resiko percepatan kematian.


Jerman telah mengirimkan angkatan udara untuk membawa pasien Italia ke rumah sakit Jerman untuk perawatan. Rumah sakit Jerman telah merawat sekitar 50 pasien virus corona Italia, menteri luar negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan pekan lalu. "Kami mendukung teman-teman Italia kami. Kami hanya bisa mengelola ini bersama," katanya.


Cina sekarang memproduksi 116 juta masker sehari - 12 kali lipat dari pasokan sebelumnya. Miliarder China Jack Ma menyumbangkan masker wajah pelindung ke Eropa dan Amerika Serikat. Pengiriman pertama, yang berisi sumbangan 1 juta topeng dan 500.000 alat uji virus korona telah tiba di AS. Pemerintah Cina telah menawarkan untuk mengekspor peralatan pelindung dan dukungan staf medis ke Italia dan negara lain.


Itulah yang harus dilakukan semestinya. Sekarang puluhan juta orang kehilangan pekerjaan, ini akan mengancam instabilitas keamanan. Sehingga mereka harus kembali bekerja, bekerja menggunakan APD, masker dan kacamata.


Kesadaran untuk siap diperiksa kesehatan juga menjadi penting. Karena akan cepat bisa ditangani dan dapat mengurangi penyebaran virus.




Sekarang satu cara melawan virus, memproduksi APD, menggunakan APD termasuk kaca mata, mematikan AC dalam ruangan. Dari percepatan jumlah kasus ada harapan dari indek kasus yang pulih. Jadi melawan adalah cara terbaik dibanding isolasi hingga vaksin segera ditemukan.


Saling curiga bukan waktunya lagi, bahu - membahu saling menolong, membantu adalah imunisasi sementara sekarang melawan virus. Jadi stop pembatasan dan kembali beraktivitas dengan menggunakan perlengkapan perlindungan diri.


















⚠ Peringatan Covid-19





























Update kasus virus corona ditiap negara




Friday, April 10, 2020

Catatan Dokter - Apakah Infeksi Mata Merupakan Gejala Virus Corona ?

Catatan Dokter - Apakah Infeksi Mata Merupakan Gejala Virus Corona ?


Bukti baru menunjukkan bahwa konjungtivitis - atau 'mata merah muda' - bisa menjadi tanda bahwa Anda telah tertular COVID-19.


Hal semacam inilah yang dibutuhkan sekarang ini untuk menghadapi sebuah misteri, melakukan berbagai hipotesa dan menganalisa (study kasus). Di mana ini nantinya akan mengkerucut pada jawaban pasti. Dengan begitu akan cepat menemukan vaksin yang bisa melumpuhkan virus corona. Seperti sebuah catatan Dr. Ashley Katsikos.




Ini, tulisan di bawah ini adalah catatan Dr. Ashley Katsikos yang dirilis Aljazera.com


Ada beberapa gejala yang terdokumentasi dengan baik terkait dengan virus corona, termasuk sakit tenggorokan, batuk kering dan demam tinggi, serta hilangnya rasa dan bau. Sekarang, conjunctivitis (juga dikenal sebagai mata merah muda) telah dilaporkan sebagai gejala lain pada beberapa pasien yang tertular virus.


Baru-baru ini, seorang perawat mengatakan kepada wartawan di Amerika Serikat bahwa ia dan rekan-rekannya dari Life Care Center di Washington, DC mencurigai conjunctivitis sebenarnya bisa menjadi pertanda penting bahwa seseorang telah mengontrak COVID-19.


Pandemi Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) tahun 2003, yang juga melibatkan jenis virus korona, menegaskan bahwa mata dapat, pada kenyataannya, menularkan infeksi.


Sebuah penelitian telah menemukan bahwa, walaupun insiden penularannya sangat rendah, virus coron dapat menembus permukaan mata. Ini masuk akal mengingat bahwa virus dapat masuk melalui selaput lendir lainnya, seperti yang ada di hidung dan mulut kita.



Bagaimana cara kerjanya



Conjunctivitis adalah peradangan atau pembengkakan conjunctiva, lapisan tipis jaringan yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata.


Conjunctivitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, tetapi juga dapat berkembang karena reaksi alergi akut atau iritasi lingkungan seperti serbuk sari.


Virus yang sama yang menyebabkan flu biasa dan influenza dapat menyebabkan conjunctivitis.


Ketika Anda sakit, Anda dapat menyebarkan infeksi ke mata Anda melalui kontak fisik, seperti bersin ke tangan Anda dan kemudian menggosok mata Anda. Ini juga berlaku untuk virus COVID-19. Inilah sebabnya mengapa petugas kesehatan menyarankan agar Anda sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah Anda.


Karena virus corona terbungkus dalam lemak (atau lemak), sabun dapat melarutkan virus seperti halnya sabun cuci piring memotong minyak.


Ketika Anda mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, Anda tidak hanya mengurangi kemungkinan penularan, Anda juga meningkatkan kemungkinan membunuh virus.


Mengambil langkah-langkah ini akan mengurangi kemungkinan tertular COVID-19, dan jika Anda sudah terinfeksi, mereka akan membantu membatasi penyebaran penyakit ke tempat-tempat yang rentan seperti mata.





Bagaimana Anda tahu jika Anda menderita conjunctivitis?



Anda mungkin menderita conjunctivitis jika Anda memiliki mata merah muda atau merah, peningkatan produksi air mata, gatal, iritasi, terbakar, keluar, dan / atau pengerasan pada kelopak mata atau bulu mata, terutama saat bangun.


Conjunctivitis virus dapat terjadi bersamaan dengan gejala pilek atau flu, dan mungkin terlihat berbeda dari gejala yang dijelaskan di atas.


Keluarnya dari mata mungkin lebih berair, daripada tebal atau berlendir, dan infeksi biasanya dimulai pada satu mata dan kemudian menyebar ke yang lain karena sangat menular.



Kapan harus khawatir ?



Meskipun konjungtivitis telah dilaporkan hanya pada 1 persen pasien COVID-19, penting untuk dicatat bahwa jika Anda memiliki conjunctivitis yang disertai dengan gejala pernapasan dan demam, Anda mungkin telah tertular virus corona.


Hubungi dokter Anda sebelum mengunjungi kantor dokter sehingga Anda menghindari penularan virus kepada orang lain.



Bagaimana mencegah penyebaran dan melindungi diri Anda sendiri ?



Seperti dijelaskan di atas, penting untuk sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah Anda, terutama setelah Anda bersentuhan dengan permukaan publik atau bersama.


Virus ini juga dapat menyebar melalui transmisi aerosol dalam tetesan patogen - yang telah bersin atau batuk oleh seseorang yang membawa virus - di udara, air mata dan sekresi mata lainnya.


Karena itu, sangat penting untuk melindungi diri sendiri di rumah. Jangan berbagi obat tetes mata, pembersih lensa kontak atau kosmetik dengan orang lain, dan jangan berbagi toilet dengan orang yang memiliki gejala COVID-19.


Cuci sarung bantal, handuk muka dan handuk tangan Anda, dan buang semua riasan yang telah digunakan saat Anda bergejala, atau yang Anda gunakan pada hari-hari sebelum timbulnya gejala. Seperti yang telah kita pelajari, virus corona dapat bertahan dari jam hingga hari di permukaan objek.


Dengan conjunctivitis yang menunjukkan gejala COVID-19, ada kemungkinan bahwa dokter spesialis mata mungkin yang pertama dalam kontak dengan virus. Saya mendesak penyedia layanan kesehatan untuk memakai pelindung mata selain masker, sarung tangan dan gaun.


Dr Ashley Katsikos,
OD, is a dry-eye specialist in San Francisco













⚠ Peringatan Covid-19
























Update kasus virus corona ditiap negara





Thursday, April 9, 2020

Krisis Global Dampak Virus Corona Paling Destruktif

Krisis Global Dampak Virus Corona Paling Destruktif


Krisis Global akibat virus corona adalah krisis paling desktruktif dibanding jumlah holocoust di Jerman, jumlah korban bom hirosima dan Perang Dunia II. Berhadapan dengan musuh yang tidak nyata tampak seperti berhadapan dengan mahkluk halus, alien, yang bisa datang tiba - tiba di hadapan kita tanpa sempat kita menyadarinya dan lari darinya.




Pada awal munculnya kasus virus corona di Wuhan bulan Desember 2019, hampir semua orang tidak melihat itu sebagai sesuatu yang serius. Bahkan di bulan Januari dan Februari 2020, banyak situs di Eropa dan Amerika Serikat membuat karikatur candaan tentang virus ini.


Ketika wabah virus corona mulai memakan banyak korban di bulan Maret 2020, semua negara baru membuat tindakan darurat pencegahan dengan berbagai variasi yang diberlakukan.


Dicatat dalam sejarah ada 6 juta orang Yahudi dibinasakan Hitler. Data ini seperti berlebihan mengingat jumlah penduduk Jerman, dan beberapa negara eropa yang di huni ole etnis Yahudi populasinya belum sebanyak itu. Bahkan Indonesia sendiri totalnya kurang lebih 60 jutaan.


Lain dulu lain sekarang, sekarang untuk mengetahui data konkrit kependudukan sudah cukup bagus sehingga tingkat kesalahan akurasinya mungkin hanya plus minus 3%. Jadi informasi data yang terakhir diupdate jumlah kasus virus corona sudah mencapai 1,5 juta dengan kematian kurang lebih 88 ribu jiwa.


Itu data auto situs worldameter yang dikumpulkan dari semua data yang dirilis oleh tiap negara. Itu data yang tercatat, apa mungkin ada data yang tidak tercatat? tidak dilaporkan?


Sangat mungkin!. Tentu dengan berbagai alasannya kenapa tidak dilaporkan dan lain sebagainya.


Itu dari jumlah kasus yang terpapar virus corona. Yang tidak atau belum terpapar tingkat kerusakannya lebih parah lagi, sangat desktrutif terhadap tatanan hidup, sosial, ekonomi, pertahanan dan keamanan. Karena mereka melakukan tindakan pencegahan yang tidak bisa dielakkan lagi, dengan mengurangi bahkan mungkin menghentikan semua aktivitas dan kegiatan, membuat perputaran roda ekonomi lumpuh, dibalik itu pengeluaran harus tetap dikeluarkan untuk mengamankan dan nenyelamatkan setiap jiwa.


Dan banyak orang sudah tahu karena baca berbagai berita dampak virus corona setiap hari, tapi sebagian besarnya menganggap ini bukan masalah bagi dirinya, dengan tidak menghiraukan berbagai peringatan dan bahkan sebagiannya lagi membuat sesuatu seperti sebuah dagelan dalam mengahdapi situasi seperti sekarang ini.


Mereka belum menyadari atau mungkin tidak merasakan bagaimana rasanya pada situasi holocoust, pada situasi berada pada saat dan sebulan setelah bom hirosima, pada saat berada dalam gempa hebat, gununh meletus yang laharnya memakan harta benda mereka.


Hal lain mungkin tingkat kepekaan sudah terkikis oleh kenyataan sebelumnya, mereka harus berperang untuk memenuhi kebutuhan hidup, hingga sudah menjadi kesadaran "ngga kerja ngga makan". Yang kemudian menumbuhkan karakter hedonis. Ingin mencapai sesuatu yang bisa dipamerkan. Karena ini juga dicontoh oleh para artis yang berlomba pamer kemewahan ditengah masyarakat yang sebagiannya kelaparan.


Sekarang dampak virus corona telah memakan roda kegiatan ekonomi, perusahaan melakukan phk besar - besaran. Akhirnya lebih banyak lagi yang tidak bekerja berbaur dengan dengan tahanan yang dibebaskan dengan alasan mencegah virus corona, yang sepertinya memanfaatkan situasi guna menghemat anggaran pengeluaran.





Dalam situasi seperti ini ditengah krisis global (bukan globalisasi krisis), akan sulit mencapai satu imunitas stabilitas jika apa yang disampaikan pihak otoritas tidak satunya kata dengan perbuatan, apa yang ucapan tidak sesuai dengan kenyataan.


Situasi tidak mungkin bisa kembali normal dengan cepat, jika disampaikan penyebaran virus melambat, nanti musim panas virus ngga mempan hanyalah prakiraan sama seperti bangsa ini mengganggap enteng virus dengan mengatakan Indonesia klir dari corona. Jadi bila ingin hidup sehat, satukan kata dengan perbuatan.







Update kasus virus corona ditiap negara






Tuesday, April 7, 2020

Tips Membangun Pikiran Sehat Pada Anak - Anak Dalam Situasi Wabah Covid-19

Tips Membangun Pikiran Sehat Pada Anak - Anak Dalam Situasi Wabah Covid-19


Wabah virus corona telah menyita mental, pikiran, tenaga, energi pada kekhawatiran dan ketidakpastian. Dalam kondisi mental yang turun akibat situasi seperti sekarang ini, kita setidaknya harus tetap berusaha untuk mampu membangun pertumbuhan mental anak - anak tumbuh seperti dalam kondisi normal, tumbuh kuat dan menjadi anak yang mandiri.




Ada lima tips yang bisa dipraktikkan untuk membangun pikiran dan mental anak - anak agar tidak terbawa dan atau tidak hanyut dalam situasi sekarang ini.


1. Menjauhkan Dari Berita



Semua berita, baik dari berita resmi maupun dari media sosial.


Sering dan hampir tiap hari diekspos dalam bagian tajuk yang diekpose, berisi tentang kematian dan tingkat kematian. Ini akan berdampak buruk pada mental anak - anak. Karena hanya akan menciptakan kecemasan dan ketakutan pada anak - anak.


Ada hubungan yang jelas dan kuat antara apa yang dilihat anak-anak sebagai informasi yang mengancam di media dan tingkat ketakutan mereka.




2. Tidak Dibagikan ketakutan Anda Pada Anak



Ini merujuk berdasarkan hasil penelitian pada kasus pandemi Flu babi di tahun 2009 yang silam, menunjukkan bahwa, ketakutan anak-anak terhadap penyakit itu secara signifikan terkait dengan ketakutan orang tua mereka terhadap penyakit tersebut.


Penelitian menunjukkan jika orang tua mendapatkan informasi negatif tentang sesuatu yang tidak berbahaya, mereka lebih cenderung meneruskan kepercayaan negatif itu kepada anak-anak mereka dan meningkatkan tingkat ketakutan mereka.


Jika memang Anda merasa takut, ubahlah kecemasan dan ketakutan Anda dengan membangun kalimat positif dalam pikiran Anda sebelum menyampaikan kepada anak - anak jika anak Anda menanyakan informasi yang diterimanya seputar wabah virus corona.




3. Tetap menjalani kehidupan



Buatlah satu kegiatan rutinitas baru sebagai aktivitas baru selama berada di rumah yang menyenangkan agar perhatian anak - anak hanya pada apa yang ia sedang dan senang ia kerjakan.




4. Berpegang pada fakta



Hal yang tidak bisa dikendalikan pada anak adalah informasi yang ia terima. Karena anak - anak dapat menerima informasi dari siapa saja bukan hanya dari media sosial semata.


Di sini Anda harus menjawab dari informasi yang valid yang bisa dipercaya. WHO atau dinas kesehatan adalah sumber informasi yang bisa dipercaya. Sampaikanlah apa yang disampaikan WHO atau dinas kesehatan.


Maka tentunya Anda harus yang terlebih dahulu orang pertama didalam keluarga yang sudah tahu informasi tersebut.




5. Tidak menjadikan bahan candaan apapun gerakan pencegahan virus corona di lingkungan Anda



Jika datang petugas dilingkungan Anda ingin melakukan penyemprotan desinfektan atau menyediakan hand sanitizer di depan gang rumah Anda. Seringkali hal semacam itu dijadikan oleh anak - anak sebagai mainan.


Tidak menciptakan ketakutan dan juga tidak membuat semua seperti tidak terlalu serius juga jangan. Maka yang terbaik, berilah pengetahuan yang baik dan, bahwa apa yang dilakukan perugas lingkungan itu untuk membuat semua orang tetap sehat dan kuat terhindar dari virus corona yang sedang mewabah di dunia.





Demikian tips sederhana membangun mental dan pikiran anak - anak agar tetap sehat dan kuat selama dalam masa tinggal di rumah.


Tambahan lainnya adalah mengajari, memberi contoh dan mengawasi hidup higienes pada anak - anak.


Semoga ada manfaatnya.






Update kasus virus corona ditiap negara






Dampak Besar Pandemi Covid-19 Bagi Orang Kecil

Dampak Besar Pandemi Covid-19 Bagi Orang Kecil


Dampak besar pandemik Covid-19 yang mengharuskan setiap orang tinggal di rumah, dirasakan oleh masyarakat yang berpenghasilan pas - pasan. Mereka mendapatkan pendapatan yang didapatkannya setiap hari dari berjualan dagangan, jasa, pekerja upah harian dan lain - lain. Seperti kematian karena infeksi corona, mereka pun seperti menunggu kematiannya jika tidak ada orang yang mau mengulurkan tangannya. Pada kondisi seperti ini akan terlihat negara sebagai payung seberapa besar keberpihakan dan kepeduliannya, lain hal ceritanya jika tidak ada negara yang memayungi setiap penghuni yang ada wilayahnya.




Sebelum meneruskan tulisan ini, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para medis khususnya yang di Indonesia dan seumumnya yang ada di seluruh dunia yang telah menyiapkan segenap jiwa raganya menolong para korban yang terinfeksi virus corona. Dan juga para donatur, volunteer yang telah meringankan persoalan hidup masyarakat kecil ditengah badai wabah corona.


Kisah ini kisah yang mungkin terjadi di mana saja, yaitu perjuangan masyarakat kecil yang harus bertahan hidup setelah kehilangan mata pencahariannya. Ini diangkat dari berita Aljazeera yang memuat tulisan dengan judul Nothing left': Venezuelans head home amid coronavirus pandemic. Ratusan migran dari Venezuela membuat perjalanan pulang yang berbahaya setelah menghadapi penggusuran, kehilangan penghasilan di Kolombia.


Richard de Jesus berjalan di sepanjang jalan raya yang menuju keluar dari ibu kota Kolombia, bersama dengan istrinya yang sedang hamil. Mereka membawa barang-barang mereka di atas kereta dorong bayi kecil yang ditutupi oleh selembar karton yang bertuliskan:"Kami akan kembali ke Venezuela ... bantuan apa pun yang dapat Anda berikan kepada kami akan menjadi berkah luar biasa."


Ini ada ungkapan jeritan seorang Ibu, istri dari Ricard de Jesus. Pasangan itu mengatakan bahwa mereka telah berada di jalan selama lima hari, melakukan perjalanan sekitar 400 km (248 mil) dari Cali, di mana mereka memulai perjalanan mereka. Mereka harus pergi lebih dari 600 km (373 mil) sebelum mencapai perbatasan Kolombia-Venezuela.


"Tidak ada yang tersisa untuk kita lakukan di sini," kata de Jesus, seorang migran Venezuela yang telah tinggal di Cali selama setahun terakhir menjual permen di bus. Lockdown selama tiga minggu yang diberlakukan oleh Kolombia untuk memperlambat penyebaran virus corona membuatnya tidak memiliki pelanggan dan tanpa uang tunai.


"Kami akan diusir dari apartemen kami," katanya. "Apa yang bisa saya tawarkan kepada istri dan anak saya jika kami tinggal?"


Ribuan migran Venezuela yang bekerja di ekonomi informal telah kehilangan pekerjaan mereka - dan dalam beberapa kasus diusir dari rumah mereka - ketika Kolombia dan negara-negara terdekat lainnya memberlakukan langkah-langkah jarak sosial yang ketat.


Tanpa pilihan lain, beberapa mulai melakukan perjalanan kembali ke Venezuela dengan berjalan kaki atau mengendarai truk kargo saat tabungan mereka habis dan mereka tidak menemukan pilihan lain untuk kembali ke Venezuela. Transportasi umum antar kota telah ditutup di Kolombia karena penguncian coronavirus


Kelompok-kelompok Venezuela sekarang berjalan dengan susah payah di sepanjang jalan-jalan Kolombia menggarisbawahi betapa rentan pekerja migran selama pandemi COVID-19.


Mereka yang menuju rumah sekarang harus melintasi beberapa lembah tropis yang lembab, ngarai yang curam dan dataran tinggi yang membeku, yang terletak 4.000 m di atas permukaan laut, untuk sampai ke perbatasan Venezuela.


"Kami menyadari bahwa ada jalan yang sulit di depan," kata Christian Garcia, seorang pekerja konstruksi yang kehilangan pekerjaannya saat lockdown dimulai, yang sedang berjalan menuju kampung halamannya di San Cristobal di Venezuela. "Tapi di Venezuela, kita tidak perlu membayar sewa."


Alba Pereira, seorang pekerja kemanusiaan yang mengelola dapur umum untuk para migran di kota Bucaramanga di salah satu pemberhentian utama dalam perjalanan ke perbatasan Venezuela, mengatakan bahwa pekan lalu, setidaknya 400 migran dan pengungsi tidur di sebuah taman setempat, mengemis otoritas untuk mendapatkan bus untuk menutupi kaki paling sulit dari perjalanan.




Badan imigrasi nasional Kolombia mengatakan bahwa pada Sabtu pagi, lebih dari 500 warga Venezuela di Bucaramanga dimuat dengan "setidaknya 20 bus" yang disediakan oleh pemerintah Colombia yang membawa mereka melewati Dataran Tinggi Berlin setinggi 4.000 m dan turun ke kota perbatasan Cucuta yang beruap, tempat mereka dikawal oleh polisi ke Venezuela.


Tetapi migran yang kembali ke Venezuela tidak akan mudah ketika mereka pulang. Pemerintah Nicolas Maduro juga memberlakukan lockdown nasional, setelah melaporkan lebih dari 150 kasus COVID-19. Jumlah itu dapat dengan cepat meningkat berkat krisis ekonomi dan politik yang telah menghancurkan negara ini selama bertahun-tahun.


Kebutuhan dasar seperti sabun tidak terjangkau bagi banyak orang Venezuela. Beberapa tidak memiliki air di rumah untuk mencuci tangan. Menurut sebuah studi yang dilakukan tahun lalu oleh Program Pangan Dunia, empat dari 10 rumah di Venezuela menderita penurunan air setiap hari. Sistem kesehatan masyarakat kekurangan dokter dan perawat, karena ribuan orang telah meninggalkan negara itu karena gaji yang rendah. Distribusi makanan telah terhambat oleh kekurangan bensin yang parah.


Namun demikian, Pereira memperkirakan bahwa setidaknya 3.500 migran lain sedang dalam perjalanan ke Venezuela minggu ini. Dan jumlah itu bisa bertambah, katanya.


"Orang-orang terusir dan kehilangan penghasilan, "kata Pereira kepada Al Jazeera." Akan ada arus orang yang datang melalui".


Lebih dari 4,7 juta orang telah meninggalkan Venezuela sejak 2015, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan banyak yang melarikan diri dari kemiskinan, kekurangan makanan dan obat-obatan, kejahatan, hiperinflasi dan krisis politik dan ekonomi.


Sekitar sepertiga dari migran dan pengungsi ini menetap di Kolombia, dengan jumlah besar juga di Peru, Ekuador dan Chili.


Sekitar 60 persen warga Venezuela yang tinggal di Kolombia tidak memiliki visa kerja atau status penduduk resmi, yang membuat mereka sangat rentan terhadap virus corona baru.


Hugh Aprile, direktur Kolombia untuk Mercy Corps, mengatakan kelompok-kelompok kemanusiaan yang bekerja di negara itu berusaha membantu para pekerja tidak berdokumen ini dengan meningkatkan program distribusi uang.




Mercy Corps, Save the Children, Komite Penyelamatan Internasional dan World Vision saat ini siap memberikan kartu debit kepada 100.000 warga Venezuela hingga akhir tahun ini, kata Aprile. Dia menambahkan bahwa organisasinya menggandakan pembayaran bulan ini untuk membantu migran dan pengungsi mengatasi krisis.


"Ini akan menjadi waktu yang sulit bagi semua orang yang bekerja di ekonomi informal," kata Aprile. "Populasi migran sangat rentan karena mereka berada dalam situasi perumahan sementara yang menuntut mereka menghasilkan uang dalam siklus pendek."





Pemerintah Kolombia pekan lalu mengungkapkan rencana enam poin untuk populasi migran Venezuela yang termasuk menjamin akses ke layanan kesehatan dan mendistribusikan makanan kepada sekitar 800.000 migran di 40 kota.


Tetapi tidak ada rencana khusus untuk membantu mereka yang menghadapi penggusuran dari rumah mereka. Di Bogota, yang merupakan rumah bagi lebih dari 400.000 migran Venezuela, para pejabat telah mendenda penyewa yang mengusir orang-orang yang rentan. Namun penggusuran terus terjadi menurut para pemimpin masyarakat, dan walikota mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada uang untuk membantu migran membayar sewa.



"Kami membutuhkan lebih banyak dukungan dari pemerintah nasional," kata walikota Bogota Claudia Lopez. "Kami sudah menanggung biaya kesehatan dan pendidikan ribuan migran. Kami membantu mereka mengasuh anak, dengan pekerjaan. Maaf, kami tidak bisa membayar sewa."






Update kasus virus corona ditiap negara






Monday, April 6, 2020

Learn Distancing Tidak Semudah Yang Kita Bayangkan

Virus Corona Terhadap Anak - Anak


Untuk kelangsungan program pendidikan di semua negara menerapkan metode Learn distancing. Pendidikan jarak - jauh sekarang menjadi satu - satunya mungkin untuk menghindari dari wabah virus corona.




Pendidikan jarak jauh, mau tidak mau membuat orang tua harus memberikan fasilitas tambahan pada anak, berupa laptop atau ponsel dan akses internet, selain itu orang tua harus memahami penggunaannya. Ini menjadi sesuatu yang tidak mudah bagi masyarakat ekonomi kurang mampu, yang sebelumnya anak - anak cukup bekal alat tulis dan buku sekarang mereka harus menggunakan ponsel atau laptop. Bagaimana jika anaknya banyak?


Bagaimana menengahi mereka yang rebutan menggunakannya sementara semua anak sama - sama memerlukan itu? Belum masalah koneksi internet dan kemampuan membeli kuota internet.


Dan masalah ini bukan hanya akan dirasakan oleh keluarga yang tidak mampu, hal ini juga akan dirasakan oleh para orang tua golongan menengah. Seperti baru - baru ini yang di lansir oleh The Jerussalem Post, jeritan Ibu yang begitu jadi kerepotan untuk membantu anak - anaknya menghadapi belajar jarak jauh


Ini ada ungkapan jeritan seorang Ibu yang berkewarganegaraan Israel yang memiliki empat orang anak di akun intagramnya


"Jika kita tidak mati karena korona, kita akan mati karena belajar jarak jauh"




Ini terjemahannya dalam bahasa Indonesia


Mendengarkan. Ini tidak berfungsi, pembelajaran jarak jauh ini. Serius, itu tidak mungkin! Ini gila!


Langsung di pagi hari, ini baru hari kedua. Jutaan pesan WhatsApp.


Saya punya empat anak, semoga mereka sehat. Bayangkan saja berapa banyak WhatsApps, berapa banyak guru untuk setiap anak, berapa banyak mata pelajaran per anak.


Saya hanya punya dua komputer di rumah. Sepanjang pagi mereka berebut komputer.


Salah satu guru putri saya berada di dunia mimpi dan berpikir dia akan bangun jam 8 pagi untuk melihatnya di layar. 8 pagi, dia hanya berhasil berguling di tempat tidur!


Di mana Anda turun?


Guru musik putra bungsu saya mengirim skor musik pagi ini. Apa yang akan saya lakukan dengan informasi itu? Apa, ada band di rumah? Saya tidak bisa membaca musik! Hanya satu detik, biarkan saya mengeluarkan klarinet saya dan membantu anak saya dengan nilainya.


Sudah cukup, panggil ke bawah, harapan mulai sirna.


Dan sepanjang hari, "Bagaimana ... perasaan anak? Bagaimana? Dia harus menggambar ... ”


Bagaimana perasaan anak sepanjang hari? Dia menghabiskan hari itu di ponselnya. Dia baik-baik saja. Tidur nyenyak. Makan enak - mereka tidak berhenti makan. Bagaimana perasaannya?


Tanya saya bagaimana perasaan saya. Hancur berkeping-keping!


Saya berpindah dari satu anak ke anak lainnya. Ini sains, ini matematika. Lupakan! Bagaimana aku bisa tahu segalanya?


Sekarang anak-anak kita akan mengetahui seberapa bodohnya kita. Itu tidak benar, sungguh.


Bagaimana saya bisa tahu bagaimana mengubah fraksi yang tidak tepat (mock fraction)?


Lagi pula, saya ingin mengerti. Jika itu pura-pura, mengapa repot-repot dengan itu? Itu tidak nyata! Tinggalkan dia sendiri!


Tinggalkan kami sendiri Apa yang saya katakan Ini baru hari kedua.


Jika kita tidak mati karena corona, kita akan mati karena pembelajaran jarak jauh.


Ini dia. Melepaskannya apa yang ada dadaku.


Silahkan. Menolaknya. Melepaskan gas. Biarkan mereka.


Saya punya empat anak, semoga mereka sehat. Bayangkan saja berapa banyak WhatsApps, berapa banyak guru untuk setiap anak, berapa banyak mata pelajaran per anak.




Intinya belajar online metode belum tepat digunakan namun kondisinya serba darurat yang memaksa setiap anak harus beradaptasi dengan kondisi sekarang. Penerapan learn distancing semoga hanya untuk kondisi darurat.


Dan tidak diberlakukan jika situasi sudah kembali normal. Untuk ke arah pendidikan yang berbasis internet dibutuhkan kesiapan infrasttuktur penunjang, budaya dan pengenalan IT pada semua lapisan.


Semoga ada manfaatnya.






Update kasus virus corona ditiap negara